Karang Taruna Saharey Hadirkan Inovasi Ekonomi: Kampung Pinang sebagai Sumber Ekonomi Baru untuk Masyarakat Fakfak

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di tengah semangat pemberdayaan masyarakat, Karang Taruna Saharey berkomitmen untuk membawa perubahan besar bagi Kampung Saharey, Distrik Fakfak Timur, dengan menjadikan kampung mereka sebagai Permukiman Kampung Pinang.

Sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan untuk memperkenalkan pinang sebagai komoditas unggulan baru yang dapat memberdayakan perekonomian lokal secara berkelanjutan.

Langkah ini dimulai dengan acara penanaman 300 pohon pinang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di sepanjang 340 meter atau sekitar 0,5 hektar lahan permukiman. Penanaman pinang dilakukan bersama Dinas Perkebunan Fakfak, yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Iwan Manggawa, Ketua Karang Taruna Kampung Saharey, mengatakan bahwa penanaman pinang bukan hanya tentang menciptakan tanaman baru, tetapi juga tentang membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

“Kami ingin Kampung Saharey menjadi pusat ekonomi berbasis komoditas pinang, yang tidak hanya meningkatkan konsumsi pinang bagi warga, tetapi juga membuka pasar baru bagi hasil panen pinang yang dapat dijual ke kampung-kampung tetangga dan wilayah lain,” ujarnya.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari Dinas Perkebunan Fakfak, yang menyumbangkan bibit pinang dari stok 2024 untuk ditanam di lokasi tersebut.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, yang hadir langsung dalam acara penanaman, menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi langkah Karang Taruna Saharey yang memilih pinang sebagai komoditas unggulan. Tanaman pinang sudah beradaptasi dengan baik di wilayah Fakfak, dan kami mendukung penuh upaya ini sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi jangka panjang.”

Pinang, yang dikenal sebagai tanaman endemik dan memiliki berbagai manfaat, menjadi pilihan yang sangat tepat untuk dikembangkan di wilayah Fakfak. Selain berfungsi sebagai bahan konsumsi masyarakat, pinang juga memiliki khasiat sebagai obat dan memiliki peran dalam berbagai upacara budaya lokal.

Oleh karena itu, penanaman pinang di sepanjang koridor jalan permukiman Kampung Saharey diharapkan dapat membawa manfaat ganda: meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkaya warisan budaya yang ada.

Inisiatif penanaman pinang ini juga selaras dengan program Gerakan Tanam Kebun (GERTAK Fakfak) yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan memperkenalkan tanaman-tanaman produktif di seluruh wilayah Fakfak.

Program ini tidak hanya menekankan pentingnya tanaman di kebun, tetapi juga memperkenalkan konsep pemanfaatan lahan koridor jalan dan permukiman untuk tanaman yang bernilai ekonomis.

Dalam jangka panjang, Karang Taruna Saharey berharap tanaman pinang ini dapat berkembang menjadi komoditas yang lebih menguntungkan.

“Meskipun hasil panen pinang baru dapat dipetik setelah 3 hingga 5 tahun, kami sangat yakin bahwa dengan perawatan yang tepat dan konsisten, pinang ini akan menjadi investasi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat kampung kami,” ungkap Iwan dengan penuh keyakinan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi berbasis komoditas unggulan, dengan tujuan menciptakan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.

Iwan menambahkan, “Dengan fokus pada satu komoditas unggulan seperti pinang, kami yakin Kampung Saharey dapat berkembang menjadi kampung yang lebih produktif dan sejahtera. Konsep 1 Kampung 1 Produk yang kami terapkan ini akan memberikan dampak yang sangat besar, tidak hanya bagi masyarakat Saharey, tetapi juga bagi ekonomi daerah secara keseluruhan.”

Konsep 1 Kampung 1 Produk ini diharapkan dapat diikuti oleh kampung-kampung lain di Fakfak, dengan masing-masing kampung memiliki produk unggulan yang dapat dioptimalkan.

Langkah ini akan membuka peluang ekonomi baru, memperkaya produk lokal, serta mendorong pasar baru untuk hasil pertanian dan kerajinan yang ada di kampung-kampung tersebut.

Pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan juga berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan inisiatif ini dengan menyediakan berbagai fasilitas, seperti pelatihan perawatan tanaman pinang, alat penyiraman, pupuk, serta dana untuk pemeliharaan tanaman.

Widhi Asmoro Jati, Plt Kepala Dinas Perkebunan, menambahkan, “Kami akan terus mendukung dan memberikan pendampingan untuk memastikan bahwa pinang ini dapat tumbuh dengan baik dan menjadi komoditas yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang solid, program ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal.”

Sebagai penutup, acara penanaman pinang ini diakhiri dengan penyerahan peralatan perawatan tanaman dan bantuan lainnya kepada kelompok Karang Taruna Saharey.

Dinas Perkebunan Fakfak berkomitmen untuk terus memberikan dukungan agar tanaman pinang ini dapat berkembang dengan optimal dan menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat dari Karang Taruna Saharey, penanaman pinang ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan komoditas pertanian, tetapi juga sebagai upaya untuk menciptakan ekonomi yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan di Kampung Saharey.

Jika berhasil, Kampung Saharey tidak hanya akan dikenal sebagai pemukiman dengan komoditas pinang, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal yang dapat dijadikan contoh bagi kampung-kampung lain di Fakfak.

Komentar