Kapolres Tual Bertindak Cepat Redam Konflik Antar Pemuda di Dullah Selatan

Tual, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Bentrokan antar pemuda Desa Taar dan pemuda kompleks Un Pasar Malam, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Provinsi Maluku, berhasil diredam oleh Kapolres Tual, AKBP Adrian SY. Tuuk, S.I.K., M.H. dengan tindakan tegas dan cepat.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu malam, sekitar pukul 21.40 WIT, dipicu oleh tindakan penganiayaan yang memicu ketegangan di antara dua kelompok pemuda tersebut.

Kapolres Adrian menjelaskan bahwa bentrokan terjadi setelah salah satu pemuda dari Desa Taar melakukan penganiayaan terhadap pemuda dari kompleks Un Pasar Malam.

Insiden tersebut menimbulkan kemarahan, yang kemudian berujung pada aksi balasan. Serangan dimulai dengan pelemparan batu, penggunaan senjata tajam, panah, dan bahkan senapan angin.

Konflik semakin memanas ketika bentrokan terjadi di depan Gereja Maranatha Un, melibatkan puluhan pemuda dari kedua belah pihak.

Pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Adrian bertindak cepat dengan mengamankan lokasi kejadian pada pukul 22.35 WIT. Lebih dari 50 personel polisi dikerahkan untuk mengendalikan situasi, memastikan tidak ada eskalasi lebih lanjut.

Meskipun sempat terjadi ketegangan yang signifikan, tindakan aparat mampu mencegah meluasnya konflik ke area lain di Kecamatan Dullah Selatan.

“Situasi sangat menegangkan ketika kami tiba di lokasi. Banyak pemuda yang sudah menggunakan berbagai jenis senjata. Namun, dengan pendekatan yang tegas dan terukur, kami berhasil memulihkan situasi tanpa adanya korban jiwa,” ujar Kapolres Adrian.

Akibat bentrokan ini, tujuh orang mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tiga di antaranya menderita luka panah, dua terkena tembakan senapan angin, dan satu orang mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.

Salah satu anggota polisi yang tengah mengamankan lokasi juga menjadi korban, terkena panah di bagian tubuhnya. Hingga berita ini diturunkan, kondisi semua korban dalam penanganan intensif tenaga medis.

Kapolres Adrian menyampaikan bahwa hingga saat ini belum dapat dipastikan dari kelompok mana tujuh korban tersebut berasal, namun dipastikan sebagian besar mengalami luka akibat senjata tajam dan proyektil senapan angin.

“Kami sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk mengetahui korban secara rinci dan memastikan semua mendapatkan penanganan medis yang tepat,” ungkapnya.

Dalam konferensi pers setelah kejadian, Kapolres Adrian menegaskan bahwa para pelaku di balik bentrokan ini akan diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami akan menindak tegas para pelaku kekerasan ini. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang ada, agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Saat ini, aparat kepolisian masih terus berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada bentrokan susulan. Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk menenangkan warga dan memfasilitasi dialog guna menghindari konflik lebih lanjut.

“Kami menghimbau seluruh warga untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing provokasi. Kondisi sudah terkendali, namun kami tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkinan letupan-letupan kecil yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” lanjut Adrian.

Sementara itu, polisi juga telah membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku penganiayaan yang menjadi pemicu awal bentrokan ini.

“Beberapa pelaku sudah teridentifikasi, dan saat ini sedang dalam pengejaran oleh tim kami,” kata Adrian menutup pernyataannya.

Aparat juga mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya penegakan hukum dengan tidak melindungi pelaku dan segera melaporkan jika mengetahui informasi yang dapat membantu penyelidikan.

Komentar