Kapolres Buru Pantau Langsung Penertiban Tambang Emas Ilegal di Gunung Botak

Ambon, BURU, Daerah, Maluku, NEWS106 views

Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, S.H., S.I.K., M.M., meninjau langsung areal pertambangan emas ilegal dan melakukan pengecekan Pos Pengamanan serta personil di Lokasi Tambang Gunung Botak dalam rangka Operasi Peti Salawaku 2024.

Setelah tiba di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, didampingi para PJU Polres, meninjau langsung areal pertambangan emas tanpa izin (PETI) Gunung Botak.

Saat peninjauan, Kapolres mendapati tidak ada aktivitas di lokasi pertambangan tersebut.

Kapolres Buru melihat langsung ke areal pertambangan, seperti Kolam Janda, Gunung Batu, Tanah Merah, dan sekitarnya. Terlihat tidak ada aktivitas pertambangan yang ada hanyalah tenda-tenda kosong bekas ditempati oleh para penambang ilegal, yang saat itu juga langsung dibongkar oleh petugas gabungan yang terlibat dalam Operasi Peti Salawaku. Beberapa penambang dengan sadar membongkar tenda mereka sendiri.

Operasi Peti Salawaku ini digelar selama tujuh hari, mulai dari tanggal 3 hingga 9 Juni 2024, melibatkan 94 personil gabungan TNI, POLRI, dan Sat Pol PP.

Selama tujuh hari pelaksanaan operasi, personil gabungan berhasil menurunkan sekitar 2000 penambang ilegal, menghancurkan ratusan bak rendaman, mesin dompeng, dan tenda-tenda milik para penambang ilegal.

Operasi Peti Salawaku 2024 dilaksanakan dengan berpedoman pada cara bertindak di lapangan, yaitu dengan melakukan pendekatan preemtif dan preventif kepada masyarakat penambang di Gunung Botak dan sekitarnya. Pendekatan preemtif dilakukan dari tanggal 3 hingga 5 Juni, pendekatan preventif pada tanggal 6 dan 7 Juni, dan pendekatan represif atau penindakan hukum pada tanggal 8 dan 9 Juni 2024 jika masyarakat penambang tidak menghiraukan himbauan yang telah disampaikan oleh petugas.

Namun demikian, sesuai petunjuk dan arahan Kapolres, dalam pelaksanaan Operasi Peti Salawaku ini diupayakan agar tidak terjadi gesekan dengan masyarakat, tidak ada kekerasan terhadap masyarakat, dan tetap mengedepankan langkah-langkah humanis.

Komentar