Kapolda Maluku Tinjau Ekowisata Sagu Negeri Rutong: Dorong Pelestarian Budaya dan Ekonomi Lokal

Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Dalam upaya memperkuat sinergi antara pelestarian budaya dan pembangunan ekonomi masyarakat, Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., melaksanakan kunjungan kerja ke Ekowisata Sagu Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Senin (3/11/2025).

Kunjungan tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Polda Maluku dalam mendukung pelestarian kearifan lokal sekaligus penguatan potensi ekonomi berbasis masyarakat adat.

Kapolda Maluku hadir bersama Wakapolda Brigjen Pol. Imam Thobroni, S.I.K., M.H., Ketua Bhayangkari Daerah Maluku beserta Wakil Ketua dan Pengurus Bhayangkari, serta jajaran Pejabat Utama Polda Maluku, antara lain Dir Intelkam, Dir Binmas, Dir Lantas, Dir Reskrimsus, Dir Resnarkoba, dan Kabid Humas Polda Maluku.

Turut mendampingi pula Wakapolresta Ambon dan Kapolsek Leitimur Selatan.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Maluku bersama rombongan secara langsung meninjau seluruh proses pengolahan sagu—mulai dari pengambilan bahan baku mentah di hutan sagu hingga pengolahan menjadi tepung sagu siap konsumsi.

Irjen Pol Dadang Hartanto juga berinteraksi dengan masyarakat dan pengelola ekowisata, mendengarkan langsung pengalaman mereka dalam menjaga hutan adat serta mengembangkan potensi wisata berbasis sagu. Serta pak kapolda dan wakapolda langsung melakukan praktek bagaimana proses nani sagu menggunakan alat nani, dimana proses ini merupakan cara pukul sagu guna penghancuran empelur/ isi batang sagu dari kulit batang sagu diiringi ukulele dan nyanyian lagu anak-anak SD rutong.

“Sagu bukan hanya sumber pangan, tetapi juga simbol budaya, ketahanan pangan, dan identitas masyarakat Maluku. Pelestariannya berarti menjaga masa depan generasi mendatang,” ujar Kapolda di sela kegiatan peninjauan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap produk lokal, Kapolda Maluku juga mencicipi berbagai kuliner khas Maluku yang diolah dari bahan dasar sagu, mulai dari mie sagu, sinole, hingga olahan minuman hasil inovasi masyarakat Rutong seperti jus tomi-tomi, teh kelor..

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, S.I.K., menyampaikan bahwa kunjungan Kapolda Maluku ke Negeri Rutong merupakan bagian dari sinergi POLRI dengan pemerintah daerah dalam upaya mendukung program pelestarian budaya dan pengembangan ekowisata berbasis komunitas.

“Kunjungan Bapak Kapolda ini adalah bagian dari sinergi Polri dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam melestarikan budaya dan memajukan sektor ekowisata berbasis komunitas. Diharapkan Ekowisata Sagu Rutong dapat menjadi pilot project yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Kabid Humas.

Selain menjadi objek wisata alam dan budaya, Ekowisata Sagu Rutong juga berperan sebagai ruang edukasi tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan nilai ekonomi produk lokal.

Kunjungan kerja ini juga mempertegas bahwa pendekatan keamanan berbasis budaya menjadi salah satu strategi prioritas Polda Maluku dalam menjaga Kamtibmas yang berkelanjutan.

Melalui kemitraan dengan masyarakat adat, POLRI berupaya menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa keamanan dan kesejahteraan harus dibangun bersama.

“Kami ingin masyarakat merasa aman sekaligus berdaya. Dengan menjaga budaya dan potensi lokal seperti sagu, maka keamanan sosial juga akan tumbuh dari masyarakat itu sendiri,” ungkap Kapolda Maluku.

Kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh keakraban, mencerminkan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga stabilitas serta mendukung pembangunan daerah.

Kunjungan Kapolda Maluku ke Ekowisata Sagu Negeri Rutong menandai babak baru pendekatan humanis Polri di daerah, yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga aktif mendukung pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.

Langkah ini sejalan dengan semangat “Polri Presisi”, yang menempatkan masyarakat sebagai mitra utama dalam menciptakan keamanan dan kesejahteraan sosial.

Pendekatan berbasis komunitas seperti Ekowisata Sagu Rutong membuktikan bahwa keamanan dan pembangunan dapat berjalan beriringan ketika aparat hadir sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar pengawas.

Inisiatif ini diharapkan menjadi model kemitraan Polri–masyarakat adat di Indonesia Timur, di mana pelestarian budaya menjadi pilar penting dalam membangun stabilitas, ekonomi, dan harmoni sosial di bumi Maluku.

(M.N)

Komentar