DOBO, Kabarsulsel-indonesia.com – Kepala Desa Kabalukin kecamatan Aru Selatan,Laban Pekpekay dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Kepulauan Aru,oleh warganya sendiri atas nama Matheus Djapanjatai,laporan tersebut karna berkaitan dengan pengadaan satu unit kendaraan motor laut desa Kabalukin yang dikerjakan menelan anggaran ratusan juta rupiah kini telah sirna.
Usai membuat laporan pengaduan,dalam keterangannya kepada media ini,Matheus Djapanjatai menjelaskan bahwa alasan dilaporkan persoalan ini kepada penegak hukum lantaran motor laut tersebut,meski menelan anggaran cukup besar namun tidak digunakan oleh masyarakat Kabalukin.
“tandasnya
“Hal ini yang membuat saya tidak puas karena saya punya keluarga dikampung tidak menikmati sama.sekali ” ujarnya kesal.
Dia menceritakan asal mengetahui jika motor laut tersebut tak dapat digunakan,saat itu dirinya diminta ke Dobo untuk membawa kembali kendaraan tersebut ke kampung Kabalukin,sayangnya setibanya di Dobo bukannya langsung membawa pulang malah dia harus mengerjakan lagi kerusakan yang terjadi pada mesinnya.
“Waktu itu saya tinggal dikampung dan bendahara desa sendiri meminta saya datang ke dobo untuk mengambil motor desa kabalukin setelah tiba di Dobo kita kerja mesin itu sekitar tiga Minggu baru motornya saya bawa pulang ke kampung ” terangnya.
Singkat cerita usai memperbaiki mesin itu dirinya meminta bendahara desa agar memperhatikan jasa perbaikannya,namun permintaanya tidak dihiraukan,hal ini membuat dia kesal dan menyerahkan kembali motor laut itu kepada desa untuk diperhatikan.
“Setelah saya bawa ke kampung saya minta bendahara untuk bisa lihat saya punya harga rokok,tapi mereka tidak hiraukan sehingga waktu itu saya ambel keputusan saya berhenti jaga motor dengan persyaratan desa yang yang urus akang saja ” ujarnya dengan dialeg orang Aru.
Parahnya setelah diambil alih desa,motor laut itu bukannya beroperasi,malah sebaliknya dibiarkan terbengkalai begitu saja di pantai desa jerol lantaran rusak baru tidak ada niat baik untuk memperbaiki guna dapat membantu aktifitas masyarakat
“itu motor ini diarahkan ke Dobo,sampai di tengah perjalanan mesinnya rusak lalu terapung apung dilaut,lalu mereka meminta bantuan orang lain menarik kejerol dan tenggelam sampai sekarang tidak bisa digunakan lagi ” kesalnya
Selain itu,Matheus Djapanjatai membeberkan bahwa dirinya juga telah menemukan masalah baru pada penggunaan Dana Desa Kabalukin Tahun Anggaran 2020 yang telah dipertangungjawabkan.” tandasnya.
Dalam RAB tersebut pada pos bidang pemberdayaan masyarakat sub bidang kelautan dan perikanan terdapat pembelanjaan kedo-kedo dan sped boat,masing-masing sebanyak 13 unit kedo-kedo ada 1 unit sped boat.
Namun anehnya lagi, Matheus mengaku bahwa laporan pertanggungjawaban ini fiktif,di duga laporan tersebut tidak sesuai dengan fakta lapangan, Dan pasalnya sejauh ini masyarakat desa Kabalukin tidak pernah menikmati atau menggunakan kedo-kedo tersebut sebab ke 13 unit kedo-kedo dan 1 unit sped boat itu tidak ada di kampung. “ungkapnya
“Selain itu juga ada lagi satu hal yang membuat saya jadi bingung sebab, Karna saya telah temukan dalam RAB desa Kabalukin Tahun 2020 tenyata di dalam RAB tersebut ada pembelanjaan tentang kedo-kedo 13 unit dan sped boat 1 unit tapi kenyataan dilapangan tida ada sama sekali,jadi mungkin saja kepala desa di jadikan aset desa untuk kebutuhan kenafkaan hidup, ” beber Matheus.
Lebih lanjut,” Matheus telah membeberkan, dalam laporan Untuk 13 unit kedo-kedo dibeli dengan satuan harga per unit sebesar Rp 28,500,000,sehingga jika ditotalkan keseluruhannya berjumlah Rp 370,500,000.,00 (tiga ratus tujuh puluh juta lima ratus ribu) sedangkan 1 unit sped boat dibeli dengan harga Rp 155,000.000,.00.
Karena itu dirinya meminta kejaksaan supaya memeriksa pertanggungjawaban pengunaan Dana Desa dan lebih khusus item belanja desa.”papar sumber.
“Olehnya itu Saya minta kepada bapa jaksa untuk dapat di proses sesuai dengan hukum yang berlaku, Sehingga kami juga bisa puas, Karena selama ini dikampung kami sana tidak ada pembangunan apa apa, Jadi tentunya pelaporan RAB tidak sesuai dengan kondisi keadaan di kampung, ” pintanya.
Komentar