Kabarsulsel-indonesia.com, Kalbar Ketapang – Jumadi sebagai Ketua Kordinator Laskar Anti Korupsi Kecamatan sungai melayu raya Kabupaten Ketapang dalam hal ini jumadi menyikapi prihal Siap mendampingi Masyarakat Desa Sungai Melayu terutama petani koperasi Maju Bersama berkaitan dengan Laporan petani Koperasi maju bersama untuk menidak lanjuti permitaan petani dalam pendampingi kepada Aparat penegak Hukum( APH).
jumadi menyapaikan kepada pihak media Kabar sulsel Indonesia.com bahwa .memenag benar ada menerima laporan dari masyarakat sungai melayu dalam pemeriksaan oknum koperasi maju bersama di PT limpah sejahtra sungai melayu yang diduga telah melakukan penyipangan Dana koperasi maju bersama.
jumadi dalam hal ini sebagai ketua Kordinator kecamatan sungai melayu Rayak sebelumya juga penah melakukan komunikasi melalui Nomor kontak pribadi Ketua koperasi maju bersama dalam hal ini agar bisa di selesaikan secara kekeluargaan namun ketua koperasi memberi jawabpan terkesan tak bersahabat,ibarat lempar bola panas lempar sana lempar sini. semoga dengan adanya pemberitaan bisa menyelesaikan dan menemui titik terangnya
berkaitan dengan prihal yang telah di sampaikan oleh narasumber sebemumnya melalui media maka dari itu di mintak pihak perusaan PT.Sawit Limpah Sejahtra melalui Anggota Petani Koperasi Maju bersama memintak Kepada Intasi Terkait untuk melakukan Pemeriksaan dan sekaligus di audit oleh APH karena Di Duga Kuat Ketua koperasi Maju bersama bersama berserta pengurus inti koperasi Maju Bersama di duga telah mengelapakan uang anggota petani.hal ini di sampaikan oleh nara sumber kepada media Kabar sulsel Indonesia.com (KSI).saat melakukan konfirmasi.
melalui nara sumber yang jelas dari hasil konfirmasi dengan salah satu Tokoh Masyarakat Desa Sungai Melayu.Kecamatan Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat. Gerardus Jonoh.S.Pd.52.th menyapaikan kepada pihak media KSI saya selaku anggota koperasi merasa kecewa dan sedikit ada kejurigaan terhadap pengurus Koperasi tersebut.halini yang di sampaikan oleh nara sumber menyapaikan pada media adanya kejangalan dengan dasar ,kenapa kami dari anggota petani PT sawit limpah sejahtra di bawah naungan koperasi Bina Bersama terhitung dari lima tahun sebelumya (lima tahu kebelakang) sampai sekarang Bahwa petani sawait limpah sejahtra
selalu menerima penghasilan tidak ada perubahan selalu di anggka Rp.600.000 per petani meski haga sawit beberapa bulan yang lalu haga Tandan Buah Sawit (TBS ) naik menjulang tinggi sampai harga stabil kenapa pengasilan tetap alias tidak berubah diangka tersebut ada apa dengan koperasi tersebut.
dalam pembayaran selalu di potong lagi setiap pemabayaran perbulan sebanyak Rp. 20.000 per anggota.petani dengan alasan uang atminitrasi. Petani yang lemah.sudah tidak berdaya masih juga di tekan alias di peras. Bersambung
(Ag tami 07)
Komentar