Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com; Jelang pemberlakuan Perda Retribusi Daerah termasuk retribusi komoditas produk unggulan daerah, Dinas Perkebunan Fakfak melalui Plt. Kepala Dinas Perkebunan Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T bersama sejumlah stake holder lintas sectoral mulai menggelar pertemuan pada Rabu, (21/02) di Aula Kantor Dinas Perkebunan Fakfak.
Pertemuan yang digelar ini, sebagai upaya menyiapkan instrument jelang pemberlakuan Perda Retribusi Komoditas Unggulan Daerah. Salah satu instrumen yang penting adalah pembentukan Tim Pengendalian Komoditas Produk Unggulan Daerah Kabupaten Fakfak yang langsung di Ketuai oleh Kepala Dinas Perkebunan Fakfak.
Tugas Tim Pengendalian Komoditas Produk Unggulan Daerah Kabupaten Fakfak adalah : 1) Melakukan sinergitas data dan informasi (Satu Data) terhadap spesifikasi komoditas produk unggulan daerah yang di kirim keluar daerah atau perdagangan antar pulau yang meliputi jumlah produk, kualitas produk, uji mutu sesuai dengan standar pengiriman; 2) Menyusun kebijakan pengendalian komoditas produk unggulan daerah Kabupaten Fakfak; 3) Melakukan upaya untuk memperkuat sistem pengawasan terhadap komoditas produk unggulan daerah secara sistematis berupa pengamatan, pemantauan, penyelidikan, dan pengoreksian terhadap berbagai kegiatan usaha komoditas daerah sebagai produk unggulan daerah;
Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T dalam pertemuan lintas sektoral ini menjelaskan jika pala kini telah menjadi perhatian pemerintah Daerah, salah satu indicator yang bisa dilihat adalah yakni di wilayah Provinsi Papua Barat ini salah satu Dinas yang terpisah dari Dinas Pertanian dalam arti luas adalah Dinas Perkebunan. Ungkap Widhi
Lanjutnya Widhi pula jika keistimewaan khusus yang berkaitan dengan Dinas ini yang tentunya karena ada sebuah argument kuat dari pemerintah daerah agar Dinas ini terus dipertahankan dalam rangka bisa mendukung komoditas unggulan daerah kita yaitu pala. Tegas Widhi
Widhi pun menandaskan jika kita semua memiliki keinginan bersama untuk mengawal produksi atau produk unggulan daerah ini sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat dan juga nilai tambah bagi pendapatan daerah. Tandas Widhi
Widhi lantas mempresentasekan luasan perkebunan pala di Fakfak yang mencapai 18.547 Ha, dengan hasil produksinya di tahun 2023 yang mencapai 1.542 Ton. Selain itu ada juga tanaman perkebunan lainnya yaitu Kelapa, Cengkeh, Kopi, Kakao, Kayu Putih dan lainnya. Dan yang tidak kalah penting serta merupakan perkebunan skala industry adalah Kelapa Sawit dengan luasan areal mencapai 18.828.26 Hektar, serta hasil produksi tahunan mencapai 55,496. Ton. Ungkap Widhi dalam presentasenya.
Komentar