Magelang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Jaksa Agung Republik Indonesia, ST. Burhanudin, mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh jaksa dan pegawai kejaksaan yang masih terlibat dalam praktik tercela.
Dalam acara Retreat Kepala Daerah yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Rabu (27/3), ia menegaskan tidak akan mentoleransi penyalahgunaan jabatan, terutama yang berkaitan dengan permainan proyek.
Dalam forum tersebut, Jaksa Agung mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan nomor ponsel pribadinya kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota sebagai saluran pengaduan terhadap jaksa yang melakukan intervensi atau tindakan tidak etis. Sejumlah laporan telah masuk dan sedang ditindaklanjuti.
“Saya ingatkan, tidak ada lagi yang bermain proyek. Tidak ada jaksa yang meminta-minta proyek. Jika masih ada yang berani, saya akan bertindak keras. Ini peringatan terakhir! Saya tidak peduli siapa di belakang Anda, saya akan tindak tegas!” ujarnya dengan nada tegas.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa setiap pegawai kejaksaan yang terbukti melanggar akan dijatuhi sanksi berat, mulai dari pencopotan jabatan hingga pemecatan.
“Jika masih ada pegawai yang nekat, saya copot, saya pecat! Saya tidak main-main. Saya muak menerima laporan dari daerah terkait ulah kalian,” tegasnya.
Untuk memperkuat pengawasan, ia memerintahkan bidang pengawasan untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk. Jika ditemukan unsur pidana, kasus tersebut akan langsung diserahkan ke bidang Pidana Khusus (Pidsus) untuk diproses hukum.
“Saya tidak akan pandang bulu. Lebih baik mengorbankan satu demi menyelamatkan banyak,” tandasnya.
Pernyataan tegas ini menjadi bukti komitmen Jaksa Agung dalam menjaga integritas kejaksaan dan memastikan pelayanan hukum yang bersih. Para kepala daerah yang hadir diharapkan dapat bersinergi dalam menciptakan pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Komentar