Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik, yang berlangsung di Kampung Sisir, Distrik Kokas, pada (09/10) mendadak berubah ricuh akibat tindakan Sekretaris Panwas Distrik Kokas, yang juga merupakan Pegawai Distrik Kokas berinisial MB.
Dalam kejadian yang menghebohkan tersebut, MB secara tiba-tiba mendatangi lokasi kampanye usai sholat Maghrib dan memarahi salah satu peserta yang diduga telah menyita ponsel milik adiknya.
Insiden ini terjadi tepat saat bakal calon Bupati, Samaun Dahlan, sedang menyampaikan orasi politiknya di hadapan ratusan pendukung setia yang dikenal dengan sebutan “massa Santun”. Aksi tidak terduga dari MB sontak mengalihkan perhatian massa dan menciptakan kegaduhan yang hampir tak terkendali.
Namun, luar biasanya, meskipun diprovokasi oleh insiden yang jelas tidak pantas terjadi di tengah acara politik resmi, massa pendukung Samaun dan Donatus tetap memilih untuk tidak bertindak brutal ataupun anarkis.
Panwas Berulah, Massa Santun Berkelas
Kegaduhan yang ditimbulkan oleh MB tidak hanya mencoreng suasana kampanye, tetapi juga mencederai nilai-nilai demokrasi dan profesionalitas yang seharusnya dijaga oleh lembaga pengawas pemilu.
Insiden ini semakin mempertanyakan netralitas Panwas, apalagi ketika seorang pejabat publik yang seharusnya netral secara terang-terangan mengintervensi kegiatan kampanye dengan alasan pribadi.
Beruntung, sikap dewasa dan kedewasaan politik yang ditunjukkan oleh massa pendukung Santun mampu menahan situasi yang berpotensi meledak. Mereka tetap tenang meski kemarahan terasa di udara, memastikan kampanye berjalan tanpa kekerasan lebih lanjut.
Evaluasi Netralitas Panwas
Tindakan Sekretaris Panwas ini harus menjadi perhatian serius bagi Bawaslu Fakfak. Langkah pengawasan dan tindakan disiplin harus segera diambil guna menjaga kredibilitas lembaga pengawas pemilu, serta menghindari terjadinya insiden serupa yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Fakfak.
Samaun Dahlan, dalam tanggapannya setelah insiden, mengapresiasi sikap tenang para pendukungnya yang tetap fokus pada pesan politiknya.
“Ini adalah ujian bagi kita semua. Demokrasi Fakfak tidak boleh tercoreng oleh insiden-insiden yang tidak pantas seperti ini,” tegasnya.
Kini, masyarakat menunggu tindak lanjut dari pihak berwenang terkait peran MB dan apakah investigasi atau tindakan tegas akan diambil atas insiden yang terjadi.
Yang pasti, massa Santun telah membuktikan kelasnya dalam menjaga kehormatan kampanye dan proses demokrasi yang damai di Kampung Sisir, Distrik Kokas.
Komentar