Inovasi Jemur Fuli Pala di Fakfak: Kreasi Ahmadi Jadi Model Jaga Mutu Tomandin

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di tengah keterbatasan lahan jemur fuli pala di Kampung Kwagas, Distrik Kayauni, seorang pengepul bernama Ahmadi menunjukkan terobosan sederhana namun efektif.

Dengan kreativitasnya, ia membangun model penjemuran tertutup menggunakan rangka kayu, bambu, dan plastik UV transparan. Inovasi ini tak hanya menjaga kualitas fuli pala Tomandin, tapi juga memberi solusi higienis di tengah risiko polusi jalan raya.

Di banyak sentra pala, masalah klasik muncul saat musim panen: lahan sempit membuat proses penjemuran rawan terkontaminasi debu, asap kendaraan, hingga mikroba berbahaya seperti aflatoksin. Ahmadi menolak menyerah pada keterbatasan itu.

“Plastik UV harganya murah, tapi manfaatnya besar. Bisa melindungi fuli dari debu dan serangga tanpa mengurangi sirkulasi udara dan cahaya matahari,” ujarnya.

Fuli yang dijemur ditempatkan di atas nampan bambu anyaman agar lebih cepat kering dan terhindar dari kelembapan berlebih.

Proses pengeringan dilakukan pada pukul 09.00 hingga 15.00, saat matahari maksimal. Malam hari atau ketika cuaca lembap, fuli segera dipindahkan ke ruang kering agar tidak menyerap uap air yang bisa memicu jamur.

Menurut Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, langkah Ahmadi patut dicontoh.

“Ini inovasi cerdas. Penjemuran tertutup meningkatkan higienitas produk, melindungi fuli dari polusi dan kontaminasi, sekaligus menjaga mutu agar cerah dan aman dikonsumsi,” kata Widhi.

Selain menjaga kualitas, model ini efisien dan ramah lingkungan. Tak membutuhkan listrik atau bahan bakar, hanya memanfaatkan sinar matahari.

Bahannya pun mudah didapat, murah, dan bisa dibuat oleh siapa saja. Jika diadopsi luas, cara ini diyakini dapat meningkatkan nilai jual pala Tomandin Fakfak dan membuka peluang sertifikasi mutu untuk menembus pasar ekspor.

Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa petani dan pengepul di Fakfak mampu berkreasi menjaga kualitas produk lokal.

“Mudah-mudahan jadi contoh bagi pengepul dan petani lain,” ujar Widhi menutup.

Komentar