Dobo (Kabarsulsel-Indonesia.com) ,- Gereja Protestan Maluku, Klasis Pulau-Pulau Aru, Jemaat GPM Sinar Kasih Dobo menggelar ibadah syukuran tutup kerja Pendeta Meiske Pieris S.SI. Pada Minggu, (06/07/2025).
Pendeta Meiske Pieris di mutasikan dari jabatan lama sebagai Pendeta Jemaat GPM Sinar Kasih Dobo, dengan pangkat Pembina golongan IVa, dan jabatan baru pelayan yang diperbantukan di kantor Sinode Gereja Protestan Maluku terhitung sejak diangkat kerja oleh Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku di Ambon berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Tentang Mutasi sebagai Pemberitaan Injil Pelayan Organik GPM dalam tuntunan Allah Bapa Putra Kristus dan Roh Kudus serta memperhatikan Keputusan Rapat Majelis Pekerja Harian Sinode GPM tertanggal 5 Juni 2024 dengan memutuskan menetapkan bahwa
Pertama : membebaskan dengan hormat pelayan organik yang namanya tercantum dalam kolom 2 lampiran keputusan ini disertai ucapan terima kasih dan penghargaan atas segala pengabdiannya selama ini. Maka atas dasar keputusan tersebut Saudari dialihkan dari jabatan lama ke jabatan baru seperti tercantum dalam kolom 5 dan 6 lampiran keputusan ini.
Kedua : Biaya yang timbul sebagai akibat keputusan ini menjadi tanggung jawab Gereja Protestan Maluku. Keputusan ini menyatakan berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan akan ditinjau dan diperbaiki sebagaimana mestinya bila ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalam penetapannya, ditetapkan di Ambon pada tanggal 26 Juni 2024 oleh Majelis Pekerja Harian Sinode GPM di Ambon.
Ketiga: Kepada bagian pembinaan personalia GPM di Ambon, dan yang Keempat kepada yang terhormat Pendeta Meiske Pieris S.SI dengan alamat Majelis Pekerja Kalsis GPM Pulau-Pulau Aru, lampiran keputusan Majelis Pekerja Harian Sinode dengan nomor 496/4 rangkuman melalui MPH Sinode tanggal 26 Juni 2024.
Pada kesempatan itu, Pendeta Meiske Pieris menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga jemaat Sinar Kasih atas kebersamaan selama 13 tahun melayani, menanam dan menyiram di kebun anggur kepunyaan Tuhan.
“Atas nama pribadi dan keluarga, saya menyampaikan terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu warga jemaat Sinar Kasih yang selama 13 tahun ini selalu menopang serta bersama-sama melakukan pelayanan di Jemaat Sinar Kasih. Beta (saya) secara pribadi tidak bisa membalas semua itu, hanya doa semoga apa yang telah Bapak/Ibu buat untuk beta, Tuhan balas itu bagi Bapak Ibu.
Permohonan maaf juga disampaikan “Selama 13 tahun melayani bersama Majelis Jemaat mulai dari periode 2010-2015, 2015-2020 bahkan dari periode 2025-2030 bahkan saat Bapak/Ibu melayani sebagai pengurus unit, pengurus pada wadah-wadah organisasi, di kesempatan malam hari ini beta bersama keluarga menyampaikan Terima kasih, semoga Tuhan Yesus memberkati Bapak/Ibu dalam kehidupan pribadi keluarga rumah tangga” Ucapnya.
Sementara dalam arahan
MPH KLasis Pulau-Pulau Aru Pendeta M. Kwasua S.Th. menjelaskan bahwa melalui Surat Keputusan Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku nomor 496, Pendeta Meiske Pieris dimutasikan dari Jemaat GPM Sinar Kasih ke Kantor Sinode sebagai pelayan yang diperbantukan di kantor Sinode.
Lebih lanjut dikatakan pula bahwa seyogianya surat mutasi Pendeta Meiske Pieris telah di terima Majelis Pekerja Klasis Pulau-Pulau Aru dari bulan Juni tahun 2024, namun karena dengan pertimbangan kondisi kesehatan Pendeta Pieris maka acara tutup kerjanya baru dapat terlaksana pada tanggal 6 Juli 2025.
Meskipun begitu tambah Kwasua, kita mesti meyakini bahwa waktu hari ini adalah waktu Tuhan yang terbaik bagi Jemaat GPM Sinar kasih, hal yang kedua mutasi pelayan organik GPM yang terjadi di lingkup GPM harus dilihat sebagai sebuah panggilan dan pengutusan yang dipercayakan Tuhan kepada setiap Hambanya, kapan dan di mana saja Ia diutus.
“Jadi Saudara-Saudara kalau Ibu Pendeta Pieris dimutasikan dari Jemaat Sinar Kasih ke kantor Sinode sebagai pelayan yang diperbantukan di kantor sinode, ini mesti dipandang sebagai panggilan dan pengutusan Tuhan kepada hambaNya bukan karena alasan penyegaran atau bukan karena terlalu lama di Jemaat GPM Sinar Kasih” Imbuhnya.
Kwasua mengungkapkan dalam kurun waktu selama 13 tahun Pelayanan yang di lakukan Pendeta Pieris, atau juga mutasi ini terjadi bukan pula karena pertimbangan kesehatan.
Olehnya, dirinya berharap bahwa proses mutasi yang terjadi di Jemaat Sinar Kasih tidak mengganggu seluruh proses atau seluruh dinamika pelayanan di Jemaat tersebut.
“Kami berharap bahwa Bapak Ketua Majelis Jemaat bersama dengan Rekan-Rekan Pendeta, Ibu/Bapak Penatua dan Diaken, Badan-Badan Pembantu Pelayanan, Tim-Tim, Panitia-Panitia serta seluruh warga Jemaat GPM Sinar Kasih saling bersinergi, saling menopang dan saling mendukung dalam rangka mengerjakan tugas-tugas memberitakan dan mewartakan Firman Tuhan dengan segala kebaikan-Nya, terutama bertanggung jawab untuk menata dan mengembangkan pelayanan di Jemaat GPM Sinar Kasih terus mengalami pertumbuhan iman, mengalami sukacita dan nama Tuhan dimuliakan di Jemaat GPM Sinar Kasih. Semoga Jemaat ini terus menjadi saluran berkat agar nama Tuhan tetap dipermuliakan, dan berkat Tuhan akan tetap tercurah atas Jemaat ini dari waktu ke waktu.” Harapnya.
“Atas nama Pimpinan Gereja, kami menyampaikan permohonan maaf kalau ada yang kurang dari Ibu Pendeta Pieris dengan keluarga selama 13 tahun melayani di jemaat sinar kasih, sesungguhnya adalah manusia. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak/Ibu, kami menyampaikan Selamat melayani di tempat tugas yang baru yaitu di Kantor Sinode. Hendaklah pengalaman melayani di Jemaat GPM Sinar Kasih bahkan di Klasis Pulau-Pulau Aru menjadi dasar, tapi juga menjadi spirit untuk melakukan tugas-tugas yang baru di kantor Sinode. Dalam iman, kami meyakini bahwa Ibu Pendeta pergi namun meninggalkan berkat bagi Jemaat Sinar Kasih bahkan bagi Gereja Protestan Maluku, karena itu atas nama Gereja kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ibu Pendeta atas pengabdiannya selama ini. “Terima kasih Ibu pendeta Su Jadi Teman pelayan yang baik bagi adik kakak, sesama pelayan Pendeta di klasis Pulau-Pulau Aru. Pengalaman berjalan bersama dalam mengarungi samudra pelayanan di bumi Sarkuarisa akan menjadi kenangan tapi juga motivasi menjadi spirit bagi kita untuk melanjutkan misi Tuhan yang mulia ini. Ingatlah selalu motto kita Aku Paulus menanam tetapi Allah yang memberi pertumbuhan” Tutup Kwasua. (Melky)
Komentar