Hutang SMP 5 Pammana Menumpuk, Ahli Manajemen Keuangan : Kepsek Tidak Punya Kinerja Baik, Diganti Saja

Wajo646 views

KabarSulselIndonesia (Pammana – Sulsel)

Terkait menumpuknya hutang di SMP Negeri 5 Pammana, Kepala Sekolah Hj. Fatirah meminta kepada Dinas Pendidikan agar bertindak dengan cepat dan cermat dan efisien, agar tidak membuat malu dunia pendidikan khususnya di Sulawesi Selatan.

Pada wartawan Hj. Fatirah mengatakan,”Sekolah ini sangat banyak hutangnya,” ujarnya saat berada di komplek SMP Negeri 5 Pammana.

Tim KSI dalam hal ini juga menanyakan kepada beberapa ahli manajamen keuangan di lingkup pemda wajo mengatakan bahwa tentang pengelolaan keuangan negara, yang mengatakan bahwa banyak faktor penyebab bertumpuknya hutang di SMP Negeri 5 Pammana, termasuk Kepala Sekolah tidak menjalankan Juknis penggunaan dana BOS dan RKAS dana BOS, itu penyebab utamanya.

Ia menambahkan, penyebab bertumpuknya hutang di SMP 5 Pammana ini perlu dipertimbangkan oleh Kepala Sekolah, bisa dilihat ini sudah tidak sejalan dengan aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah tentang penggunaan dana tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Wajo.

Terpisah, salah satu Kepala Sekolah yang enggan disebutkan namanya saat ditemui tim media ini mengatakan,”Sekolah kecil yang kapasitas siswanya hanya 40 orang saja tidak pernah kami dengar punya hutang menumpuk, SMP Negeri 5 Pammana yang mempunyai ratusan siswa bisa menumpuk hutangnya,” ucapnya.

Ia mengatakan,“Dana BOS itu sudah terprogram baru dibelanjakan jadi kenapa harus ada sekolah sebesar itu bisa menumpuk hutangnya,”

Inilah peran penting adanya pengawas sekolah untuk segala aktivitas Kepala Sekolah dan para guru harus buat dua rangkap hasil supervisi untuk dijadikan laporan kepada Kabid Pembinaan SMP dan disetorkan juga kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wajo agar bisa menjadi bahan pertimbangan oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan sekolah mana saja yang mempunyai kinerja yang sangat baik, sedangkan untuk Kepala Sekolah yang tidak mempunyai kinerja baik perlu di evaluasi, kapan perlu diganti atau di roling ke sekolah yang kecil, terangnya.

Ditambahkan, salah satu tokoh pendidikan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ada enam point Kepala Sekolah yang harus dipertahankan untuk menjadi Kepala Sekolah demi majunya pendidikan di Kabupaten Wajo, diantaranya kepribadian, akademik, supervisi, manajerial, kewirausahaan, dan loyalitas terhadap pemerintah daerah dan pusat yang selaras dengan visi dan misi agar kepala sekolah tersebut mampu memanajerial sekolah yang dipimpinnya, agar seluruh pengelolaan sekolah mampu melaksanakan sistem penjamin mutu dan menjadi motor penggerak di sekolah.

Dalam hal ini ia menjelaskan, jika ini menjadi dasar oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo untuk mengganti kepala sekolah SMP Negeri 5 Pammana tersebut tentu tidak ada orang yang keberatan, karena sudah mencoreng dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Wajo.

”Kok bisa ada sekolah besar seperti SMP Negeri 5 Pammana punya hutang menumpuk, pantas pengawas dalam paparannya dalam acara seminar MBS beberapa waktu lalu di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo mengatakan bahwa hanya ada lima sekolah SMP se kabupaten Wajo berkinerja sangat baik dari 74 smp se kabupaten wajo,” terangnya.

Adapun sekolah yang mempunyai kinerja baik tersebut diantaranya SMP 1 Sengkang, SMP 2 Tanasitolo, SMP 3 Majauleng, SMP 4 Tanasitolo, SMP 3 Belawa.

Diharapkan, kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo mempertimbangkan untuk menyampaikan laporan kepada Bupati Wajo agar mengganti kepala sekolah yang tidak mempunyai kompetensi dan skill menjadi kepala sekolah, agar pendidikan di Wajo dapat sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Pusat dalam mencerdaskan anak-anak kita sebagai penerus generasi bangsa dan negara, tuturnya. (tim)

Komentar