Di tengah gempuran pasar global, Fakfak menyerukan agar petani pala menjaga kualitas sejak dari kebun hingga pascapanen, demi mengangkat marwah dan kesejahteraan bersama.
Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di tanah Fakfak, setiap pohon pala bukan sekadar tumbuhan, melainkan saksi sejarah, identitas budaya, sekaligus sumber penghidupan. Pada peringatan Hari Tani Nasional, 24 September 2025, gema pesan penting kembali disuarakan: jagalah mutu, rawat kualitas, dan angkat derajat pala Fakfak ke panggung dunia.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menegaskan bahwa pala Tomandin dan sentra-sentra pala lain di Fakfak adalah kebanggaan kolektif masyarakat.
“Pala Fakfak tidak hanya komoditas pertanian, ia adalah warisan turun-temurun yang menjadi identitas sekaligus kebanggaan daerah ini,” ujarnya.
Namun, di tengah persaingan global dan iklim yang kian tak menentu, kualitas menjadi penentu hidup-matinya komoditas ini. Petani Fakfak diimbau tak hanya berhenti sebagai penghasil, melainkan juga pengelola dengan standar mutu tinggi.
Mulai dari pemetikan tepat waktu tanpa merusak pohon, pengeringan dengan teknik benar agar warna, aroma, dan kandungan terjaga, hingga menjaga konsistensi kualitas agar pala Fakfak tak sekadar dikenal karena sejarah, tetapi karena keunggulannya.
Hari Tani Nasional kali ini menjadi seruan moral agar para petani tidak berjalan sendiri-sendiri. Bersatu dalam kelompok tani, memperkuat posisi tawar, dan keluar dari jerat tengkulak menjadi langkah penting untuk menjaga harga tetap layak.
“Kalau kita jaga kualitas bersama, nama Fakfak makin harum. Tapi kalau ada yang menjual pala muda, kualitas rendah, nama kita semua yang jatuh,” tegas Widhi.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah, dinas perkebunan, dan pelaku usaha siap memberikan dukungan. Namun, ujung tombak tetap berada di tangan petani.
“Masa depan pala Tomandin Fakfak ditentukan oleh petaninya sendiri,” tambahnya.
Lebih dari sekadar soal ekonomi, menjaga mutu pala juga menjadi bentuk penghormatan pada warisan leluhur: pohon-pohon tua berusia ratusan tahun yang masih tegak berdiri, memberi kehidupan dari generasi ke generasi.
Hari Tani Nasional pun dimaknai bukan hanya sebagai peringatan sejarah perjuangan petani, melainkan titik nyala semangat baru. Fakfak diharapkan tak hanya dikenal sebagai tanah asal pala, tetapi juga sebagai pusat penghasil pala berkualitas dunia—komoditas unggulan yang memberi kesejahteraan nyata bagi masyarakat.
Komentar