Hadiri Perayaan HUT Kota Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, Bupati,” Kota Besar Diukur Dari Besarnya Mimpi Dan Keberanian Warga Untuk Mewujudkannya

Uncategorized117 views

Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun menghadiri acara Ulang Tahun Kota Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Rabu (8/10/2025)

Hadir pada acara tersebut, Ketua, para Wakil Ketua dan seluruh Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara ketua DPRD Benhur Wattubun dan Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Malra Saudah Tethool, Forkopimda, Wakil Bupati Maluku Tenggara, Plt.Sekda, para StafAhli Bupati dan Asisten, Tim Penggerak PKK Kabupaten Maluku Tenggara, pimpinan organisasi perempuan, pemuka adat, para rat dan orangkay, para pemuka agama, Wakil Uskup, Ketua MUI dan Ketua Klasis,TNI dan Polri, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD, mantan pejabat daerah, mantan pimpinan dan anggota DPRD, Pejabat Struktural lingkup Kabupaten Maluku Tenggara, para Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas.

Hari ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum kebangkitan, sebuah panggilan untuk membangun mimpi besar dan mewujudkannya bersama-sama. Kota besar bukan diukur dari luasnya wilayah, tetapi dari besarnya mimpi dan keberanian warganya untuk mewujudkannya.

“Kita semua punya perasaan yang sama tentang Langgur .Kita ingin kota ini Iebih baik, Kita ingin anak cucu kita bangga tinggal di Sini. Kita ingin kalau ada tamu datang, mereka takjub dan bilang, “Ternyata Langgur sebagus ini!”

Hal-hal yang perlu diperhatikan, ungkap Bupati mengawali sambutannya.

Mari kita bicarakan tentang keamanan dan ketertiban fondasi dari segala kemajuan. Dalam ilmu sosial, ada konsep “sosial kapital ” atau modal sosial.memiliki nilai budaya yang tak ternilai, kepercayaan antar sesama, gotong royong yang mengakar, dan kehangatan kebersamaan, Ini adalah kekuatan luar biasa yang tidak dimiliki semua daerah.

“Bayangkan sebuah kota di mana setiap orang merasa menjadi bagian dari keluarga besar. Di mana tetangga adalah saudara dan keamanan adalah tanggung jawab bersamat. Ada filosofi sederhana yang kalau kita jalankan, Langgur akan jadi kota paling aman yaitu “”Anak orang adalah anak kita juga.” Keamanan sejati itu Iahir dari hati yang saling menjaga, bukan dari berapa banyak pos polisi yang kita punya,” ujar Bupati.

Menurut Hanubun , Langgur adalah wajah Maluku Tenggara , etalase yang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Ada pepatah mengatakan, “Anda tidak akan pernah mendapat kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama.”

Kebersihan bukan hanya soal sampah yang terangkat, tetapi karakter yang terangkat.

“ini kan tugas Dinas Kebersihan.” Tapi coba kita renungkan siapa yang buang sampah sembarangan? Siapa yang biarkan halaman rumah berantakan? Kita sendiri, kan? Ada sebuah kota kecil di Jepang. Tahukah Bapak-lbu, di sana tidak ada tong sampah di jalan, tapi kotanya bersih sekali. Kenapa? Karena masyarakatnya punya rasa malu kalau kotori lingkungan sendiri. Mereka bawa sampah masing-masing sampai ketemu tempat sampah,” tandas Hanubun mencontohkan.

Langgur sebut Hanubun , sebagai pusat pertumbuhan dan pilot project. Dalam teori pembangunan, ada konsep “growth pole” kutub pertumbuhan yang memancarkan energi kemajuan ke sekeliling. Langgur bukan hanya kota, tetapi mercusuar yang menerangi dan memandu Ohoi-Ohoi lainnya. Apa yang kita mulai di Langgur hari ini, akan menjadi inspirasi bagi seluruh Maluku Tenggara esok hari. Kita adalah laboratorium inovasi, tempat gagasan berani diuji, dan kesuksesan kecil dirayakan sebagai pelajaran besar. berhasil di Sini adalah hadiah untuk saudara-saudara kita di Ohoi Iainnya.

“Mari kita menjadi pelopor yang berani dan bijaksana,” ajaknya.

Terkait kerukunan beragama dan kearifan adat. Maluku Tenggara dikenal sebagai tanah harmoni. Perbedaan tidak membuat kita terpisah, justru memperkaya kita. Dalam sosiologi, masyarakat yang kohesif adalah masyarakat yang tidak terkalahkan.

“Di banyak daerah, orang bisa ribut gara-gara perbedaan. Tapi di Langgur, di Maluku Tenggara, perbedaan itu justru kekayaan kita. Ini warisan nenek moyang yang harus kita jaga mati-matian. Ini adalah amanah yang harus kita jaga dan wariskan kepada generasi mendatang,” harap Hanubun

Langgur juga memiliki Citra lanjut Hanubun, ini penting sekali. Sekarang zamannya media sosial. Orang kenal tempat dari apa yang mereka Iihat di Instagram, Facebook, TlkTok. Kalau kita posting hal-hal bagus tentang Langgur, orang akan penasaran.posting keluhan, orang akan pikir Langgur tempat yang tidak menarik.

“Saya mau minta tolong sama Bapak-lbu, sama adik-adik muda kita, ceritakan hal baik tentang Langgur Maluku Tenggara. Pantai kita yang indah, makanan kita yang enak, tradisi kita yang unik. Kalau ada 10.000 orang dari Langgur posting hal bagus setiap minggu, bayangkan dampaknya!Branding bukan urusan pemerintah saja. Setiap kita adalah duta Langgur. Kalau kita bangga dengan kota kita, orang lain akan ikut tertarik,” sebut Hanubun mengingatkan.

Sedangkan soal inovasi, ini yang membuat saya semangat setiap hari. Maluku Tenggara tidak harus jadi fotokopi daerah lain. Kita punya cara sendiri. Kita punya sumber daya alam yang berbeda, kita punya budaya yang khas, kita punya masyarakat anak muda yang kreatif.Program yang cocok di daerah Iain belum tentu cocok di sini.

“kita harus berani berpikir sendiri, bikin program dari pengalaman dan kebutuhan kita. Kalau berhasil, daerah Iain yang akan belajar dari kita. Jangan takut beda, yang penting bermanfaat.

Inovasi adalah keberanian untuk berbeda, bukan karena ingin menonjol, tetapi karena kita tahu siapa kita. Mari ciptakan program-program yang lahir dari akar budaya kita, untuk menjawab kebutuhan nyata kita, dan menunjukkan jati diri kita. Ketika Maluku Tenggara berinovasi, kabupaten Iain akan belajar dari kita. Mari kita menjadi inspirasi, bukan imitasi, tegas Hanubun

Saya tahu, dulu Maluku Tenggara sering dilupakan. Kalau ada pembahasan pembangunan nasional, jarang yang sebut kita. Tapi itu dulu. Sekarang kita sedang menulis cerita baru. Dari yang terlupakan, kita akan jadi yang diperhitungkan.

BENHUR DKK

Dikatakan Hanubun, Ini bukan akan terjadi dengan sendirinya. Ini perlu kerja keras dari kita semua. Aparatur pemerintah harus kerja maksimal. Masyarakat harus produktif dan kreatif. Pengusaha harus terus berinovasi. Pemuda harus punya mimpi besar.

Langkah demi langkah, perlahan tapi pasti, nama Maluku Tenggara “Langgur” akan terdengar. Bukan karena masalah, tapi karena prestasi. Bukan karena keluhan, tapi karena inovasi. Dan ini dimulai dari bagaimana kita mengelola Langgur.

Lanjut Hanubun, Ketika komunikasi publik dan citra daerah. Di era media sosial, setiap warga adalah duta. Kata-kata yang kita ucapkan, dan postingan yang kita bagikan serta sikap yang kita tunjukkan, semua membentuk citra kolektif Maluku Tenggara.

“Saya mau bicara terus terang. Di media sosial, kadang kita lihat komentar-komentar yang kasar, hoaks yang beredar, atau saling serang yang tidak produktif. Ini merusak citra kita sendiri, tegas Hanubun

Hanubun Juga menyinggung yang sering jadi perhatian kita semua , anggaran yang terbatas. DAU kita tidak besar, DAK kita juga minim. Ini fakta. Tapi saya mau bilang, jangan jadikan ini alasan untuk tidak berbuat apa-apa.

Justru karena dana terbatas, kita harus lebih kreatif. Kita harus cerdas mengatur prioritas. Kita harus kerja lebih efisien. Dan yang paling penting, kita harus produktif setiap rupiah, harus punya impact yang maksimal untuk masyarakat.

“Saya sudah instruksikan semua OPD untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab. Tidak ada toleransi untuk pemborosan.. (Jang banyak tanpa ide akan sia-sia. Jang sedikit dengan ide cemerlang akan luar biasa. Produktivitas aparatur pemerintah harus maksimal, akuntabilitas harus terjaga, dan pelayanan publik harus prima. Keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk layanan yang biasa-biasa saja. Mari buktikan bahwa dengan sumber daya terbatas, kita mampu menciptakan hasil yang berkualitas, dengan kerja keras, doa, dan persatuan kita, akan terus berkembang. Lima tahun, sepuluh tahun ke depan, kita akan lihat Langgur yang lebih maju. Anak-anak kita akan bangga bilang, “Saya orang Langgur!” Dan orang-orang dari luar akan rindu untuk kembali ke Langgur.

Kota Langgur yang kita impikan bukanlah sesuatu yang datang dari langit. Langgur yang hebat adalah hasil dari pilihan-pilihan kecil yang kita buat setiap hari. Pilihan untuk menjaga kebersihan. Pilihan untuk menghormati perbedaan. Pilihan untuk bekerja dengan integritas. Pilihan untuk berkomunikasi dengan santun.

Mari kita jadikan Langgur sebagai kota yang tidak hanya dihuni, tetapi dicintai. Kota yang tidak hanya dikenal, tetapi dihormati. Kota yang tidak hanya tumbuh, tetapi berkembang dengan bermartabat,” tutup Hanubun

(Elang Kei)

Komentar