Ambon,Kabarsulsel-Indonesia.com. Anggota DPRD Provinsi Maluku yang juga selaku Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Maluku, Rofik Akbar Afifudin menghadiri Kegiatan Jambore pecinta Alam Se-Maluku yang berlokasi di Universitas Darusalam (Unidar) Ambon, Wara, Kamis (14/8/2025)
Kepada wartawan Rofik menyampaikan bahwa, Dharmapala Darusalam Mahasiswa Pencinta Alam yang menjadi tuan rumah Jambore ini, tentu selaku senior di Dharmapala sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman pecinta alam Se Maluku. Kepercayaan itu membuat kami harus melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Hari ini ujar Rofik, kami cukup berbangga karena semua bisa berkumpul di sini untuk sama-sama melaksanakan Jambore.
Target kami, kata Rofik ada dua, yaitu, tetap menjaga solidaritas pencinta alam, menjaga lingkungan, mencintai alam dan kami juga ingin memberikan pesan bahwa Darusalam masih ada dan masih aktif.
Rofik juga menyarankan agar masyarakat di Maluku untuk mari kita bersama-sama menjaga aset umat aset daerah ini akan terus bisa menjadi kampus yang terbaik untuk kita semua. Itu pesan kami dari Dharmapala kepada semua masyarakat di Maluku.
Dikatakatan Rofik, Dalam ketidakmampuan kami menggembangkan kampus ini, Kami menyarankan kepada semua pihak agar duduk bersama menyelesaikan persoalan ini hanya untuk satu kepentingan yaitu pendidikan, kepentingan kualitas sumber daya manusia dan tentu kepentingan aset yang sudah banyak melahirkan para generasi bangsa di Maluku.
Sebagai anggota DPRD lanjut Rofij, sikap saya tetap jelas konsisten dengan kelestarian lingkungan. kita tidak hanya bicara soal eksplorasi dan sebagainya tapi hari ini teman-teman sekalian bisa menyaksikan bahwa bencana alam terjadi di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang jarang ada bencana alam terjadi bencana alam.
Rofik juga berpesan bahwa, hentikan penebangan hutan secara liar baik yang dilakukan oleh dilakukan perusahaan ataupun oleh kelompok-kelompok masyarakat, karena ketika ketika hutan itu ditebang maka kita bisa melihat hari ini bagaimana dampaknya banjir longsor di mana-mana terjadi. Oleh karena itu Jambore ini juga akan mensosialisasikan Kepada seluruh masyarakat agar kalau kita tidak mencintai alam ini maka alam akan melaknat kita.
Untuk diketahui ada 80 Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dan kelompok Pencinta Alam (KPA), dan Ada Siswa Pencinta Alam (Sispala) dan lokasi mereka ada tiga, Waai sore ini untuk pembersihan di puncak gunung Salahutu. Besok ada yang ke pantai liang untuk Kaving Goa dan terakhir di Pulau Pombo yang merupakan puncak Jambore sekaligus pelaksanaan Upacara 17 Agustus dan melaksanakan pembersihan dan tranpalasi karang disana.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Maluku Hendrik Lewerisa yang telah mensuport kegiatan ini, yang menjadi komitmen beliau untuk tetap menjaga lingkungan sebagai bagian dari visi Lawamena Par Maluku Pung Bae, pungkas Rofik.
(M.N)
Komentar