Gubernur Hendrik Lewerissa: GPM Telah Jadi Pilar Iman dan Persaudaraan di Maluku

Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com.  Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, SH., LL.M., menyampaikan apresiasi mendalam kepada Gereja Protestan Maluku (GPM) yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah dan pembangunan daerah. Hal itu disampaikan dalam rangka menyongsong Sidang Ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku Tahun 2025, yang mengusung tema “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” (1 Petrus 5:10).

“Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja, karena atas kasih dan anugerah-Nya, kita dapat bersama menyongsong pelaksanaan Sidang Ke-39 Sinode GPM,” ujar Gubernur Hendrik dalam keterangannya, pada Selasa (14/10).

Menurutnya, tema yang diangkat bukan hanya memberikan inspirasi rohani, tetapi juga menjadi refleksi perjalanan iman umat dan lembaga gerejawi yang senantiasa hidup dalam tuntunan serta penggenapan janji Allah.

“Dalam usianya yang hampir satu abad, GPM telah membuktikan diri sebagai bagian integral dari sejarah, budaya, dan pembangunan Maluku. Gereja ini tidak hanya membawa terang Injil, tetapi juga menghadirkan kasih persaudaraan sebagai perekat kehidupan sosial di tengah kemajemukan,” lanjutnya.

Lewerissa menegaskan, Sidang Sinode bukan hanya kegiatan rutin, melainkan momentum strategis bagi GPM untuk melakukan evaluasi, refleksi, dan merumuskan arah pelayanan ke depan. Ia percaya, melalui forum ini, GPM akan semakin dimampukan untuk meneguhkan jati dirinya sebagai gereja yang missioner, terbuka, dan relevan dengan tantangan zaman.

“Gereja bukan hanya berbicara tentang hal-hal rohani, tetapi juga terpanggil menghadirkan damai sejahtera Allah dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta advokasi keadilan dan perdamaian,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku untuk terus bersinergi dengan GPM dalam membangun kesejahteraan rakyat.

“Gereja dan pemerintah memiliki panggilan berbeda, namun tujuan yang sama: menghadirkan kesejahteraan, keadilan, dan kehidupan yang bermartabat bagi seluruh rakyat,” tegasnya.

Ia menilai, kolaborasi antara pemerintah dan GPM merupakan salah satu kunci penting dalam mewujudkan Maluku yang maju, aman, damai, dan sejahtera.

Lebih lanjut, Lewerissa mengingatkan bahwa perjalanan menuju satu abad GPM bukan sekadar perayaan historis, tetapi juga panggilan untuk memperdalam pelayanan dan memperkuat kesaksian iman.

“Anugerah Allah yang melengkapi dan meneguhkan harus menjadi dasar membangun gereja yang kuat dalam iman, kokoh dalam persatuan, dan berdaya dalam kesaksian,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh umat GPM untuk terus menjadi pelopor dalam memperkuat nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan persaudaraan sejati, dengan menjunjung tinggi semangat pela gandong dan hidop orang basudara.

“Maluku adalah rumah bersama yang dianugerahkan Tuhan bagi kita semua. Mari terus menjaga harmoni sosial agar Maluku tetap menjadi laboratorium perdamaian bagi Indonesia dan dunia,” tuturnya.

Mengakhiri pesannya, Gubernur Hendrik Lewerissa menyampaikan doa dan harapan agar Sidang Ke-39 Sinode GPM berjalan dengan lancar dan penuh berkat.

“Kiranya seluruh rangkaian persidangan berlangsung dalam tuntunan Roh Kudus, menghasilkan keputusan yang arif, visioner, dan relevan dengan kebutuhan pelayanan serta kehidupan masyarakat,” pungkasnya.

Semoga GPM semakin diteguhkan untuk melangkah menuju satu abad pelayanannya, menjadi gereja yang terus memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi dunia. Tuhan memberkati kita semua.

(M.N)

Komentar