Ambon.Kabarsulsel-lndonesia.com. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku pada Sabtu (08/03/2025) menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) Maluku 2025 di Pelataran Masjid Raya Al-Fatah, Ambon.
Acara ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Maluku, yang selaras dengan visi “Sapta Cita Lawamena” Pemerintah Provinsi Maluku periode 2025-2030, yang mengedepankan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
GERAK Syariah 2025 bertujuan untuk memperkuat branding keuangan syariah, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan 1446H.
Acara ini dibuka oleh Gubernur Maluku, Bapak Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M., didampingi Wakil Gubernur Maluku, Bapak Abdullah Vanath, S.Sos, Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, dan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU yang juga sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Maluku. Turut hadir para pemangku kepentingan sektor keuangan syariah lainnya.
Rangkaian acara pembukaan Gerak Syariah Maluku 2025 juga diisi dengan pelantikan Pengurus MES Wilayah Maluku periode 2024-2027 oleh Pengurus Pusat MES.
Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, dalam sambutannya menegaskan bahwa Gerak Syariah Maluku 2025 adalah upaya nyata mendukung pertumbuhan keuangan syariah di Maluku.
“Gerak Syariah Maluku 2025 merupakan inisiatif OJK yang dilaksanakan di seluruh wilayah Kantor OJK di daerah untuk meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap layanan keuangan syariah melalui kampanye kolaboratif dengan pemangku kepentingan terkait Pemerintah Provinsi Maluku, Bank Indonesia, Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah, MES, Bank Indonesia, Kementerian Agama, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Media Massa, dan tokoh penggerak keuangan syariah lainnya.
Hari ini, kita menggelar Festival UMKM Ramadan Halal (FIKRAH) dan Gerakan Pangan Murah bersama Pemerintah Provinsi Maluku,” jelasnya.
Ekonomi syariah Indonesia, kata Andi, berkembang pesat, dan menduduki peringkat 3 dunia dalam laporan SGIE 2023, unggul dalam pariwisata Muslim, dan peringkat 3 dalam keuangan syariah menurut IFDI.
Di Maluku, aset perbankan syariah mencapai Rp1 triliun pada Desember 2024, tumbuh sekitar 20% lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan secara keseluruhan di Maluku, dengan NPF hanya 0,66%.
Andi M. Yusuf mengajak pelaku usaha keuangan syariah untuk terus berinovasi dan memahami kebutuhan masyarakat.
“Sebagaimana harapan Gubernur Maluku Gubernur Hendrik Lewerissa dalam sambutannya menekankan potensi besar ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di Maluku, sebagai instrumen keuangan yang universal dan inklusif, yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya literasi keuangan syariah yang masih rendah (39,11% berdasarkan SNLIK 2024), dan berharap Gerak Syariah 2025 dapat meningkatkan angka ini.
Tema dan Tujuan GERAK Syariah 2025 Gerak Syariah 2025 mengusung tema “Ramadan Bermakna Bersama Keuangan Syariah” dan akan berlangsung hingga tanggal 27 Maret 2025 di Maluku.
Adapun Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1.KOLAK (Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah) Program edukasi melalui webinar, talkshow Ramadan di radio, podcast, dan media digital. Inovasi tahun ini adalah School of Syariah, yang membekali penyuluh agama untuk menyebarluaskan literasi keuangan syariah. Kegiatan Training of Trainer (ToT) telah dilaksanakan pada 27 Februari 2025.
2.KURMA (Kompetisi Rangkaian lomba bernuansa Ramadan seperti Lomba Kultum Keuangan Syariah, Lomba Reels Keuangan Syariah, Lomba Seni Hadrah, serta kuis interaktif yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan syariah di media sosial. Untuk Lomba Hadrah telah selesai dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2025 yang lalu di Kantor OJK Provinsi Maluku.
3.FIKRAH (Festival UMKM Ramadan Halal): Fasilitasi UMKM halal untuk promosi dan penjualan produk di pelataran Masjid Raya Al-Fatah Ambon, termasuk transaksi produk keuangan syariah.
4.SURAU (Safari Edukasi Ramadan Keuangan Syariah): Edukasi keuangan syariah di berbagai wilayah Maluku, yang disinergikan dengan program Gerakan Pangan Murah Pemerintah Provinsi Maluku.
5.EPIKS (Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah): Program inklusi keuangan syariah di pesantren untuk meningkatkan literasi dan pemberdayaan ekonomi.
“Melalui berbagai program Gerak Syariah 2025, kami berharap edukasi keuangan syariah dapat lebih luas menjangkau masyarakat, memperkenalkan layanan dan produk yang sesuai prinsip syariah, serta memastikan masyarakat Maluku memperoleh manfaat optimal dari perkembangan sektor ini.'” tutur Andi Muhammad Yusuf pada akhir acara.
(M.N)
Komentar