Gerak Cepat Babinsa Padamkan Kebakaran Lahan di Bomberay, Ancaman Api Berjarak 500 Meter dari Pemukiman

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kepulan asap tebal yang membubung dari padang rumput kering di Distrik Bomberay, Fakfak, Minggu (9/11/2025), sontak membuat warga Kampung Bumi Murah Indah tersentak.

Kebakaran lahan yang muncul di tengah sengatan cuaca panas ekstrem dan terpaan angin kencang itu dengan cepat meluas, menyisakan bara api yang merayap mendekati permukiman.

Hanya beberapa menit setelah laporan diterima, Dandim 1803/Fakfak menginstruksikan langkah darurat. Para Babinsa diminta bergerak tanpa menunggu komando lanjutan. Koramil 1803-05/Bomberay menjadi garda terdepan.

Serka Abdul Salam, bersama tiga rekannya, langsung melompat ke lokasi kejadian. Mereka mendapati hamparan rumput kering terbakar dengan cepat, berada sekitar 500 meter dari rumah-rumah warga—jarak yang terlalu dekat untuk disepelekan.

“Angin kencang membuat api bergerak liar. Kami tidak bisa menunggu bantuan khusus. Penanganan harus segera,” ujar Serka Abdul Salam di sela upaya pendinginan lokasi.

Menurutnya, sumber kebakaran diduga akibat panas ekstrem yang belakangan menghantam kawasan Bomberay, membuat vegetasi mengering dan mudah tersulut.

Pukul 18.30 WIT, para Babinsa bersama warga bergotong royong membentuk barikade darurat. Ada yang membawa ranting basah, ada yang menepuk-nepuk api dengan karung goni, sementara sebagian lain menyekat arah rambatan menggunakan cangkul dan sekop. Langit senja yang mulai gelap menjadi latar dramatis atas gerakan cepat yang menyelamatkan pemukiman itu.

Dalam waktu yang tidak lama, kobaran utama akhirnya berhasil ditaklukkan. Asap mengepul tipis, tanda bahwa bahaya besar berhasil dicegah. Tak ada rumah yang terbakar, tak ada korban jiwa, hanya lahan rumput yang hangus dilalap api.

Namun tugas belum selesai. Hingga malam merambat, para Babinsa dan warga tetap bertahan di lokasi, memantau titik-titik bara yang masih muncul dari sela rumput kering. Kondisi angin yang belum stabil membuat kewaspadaan tidak boleh kendur.

Mereka menyisir area demi area, memastikan tidak ada percikan yang kembali menyala dan berubah menjadi ancaman baru.

Upaya cepat tersebut menjadi bukti kesiapsiagaan TNI dan warga dalam menghadapi kondisi darurat di tengah cuaca ekstrem. Di Bomberay, malam itu, solidaritas dan kecepatan bertindak menjadi benteng terakhir yang menjaga pemukiman tetap aman dari jilatan api.

Komentar