Ambon,Kabarsulsel-Indonesia.com. Oknum wartawan Post Ambon, com bernama Gilbert Pasalbessy diduga meminta sejumlah uang untuk membayar kontrakan. Sayangnya, permintaan tersebut tak terpenuhi, Gilbert pun tersurut emosi dan sakit hati. Ia kemudian menyerang BPJN Maluku terkait proyek jalan Saleman-Besi-Wahai dan Pasahari, di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah senilai Rp24 miliar.
“Gara-gara uang kos, Gilbert Pasalbessy buat berita hoaks,”ujar Kepala Satker II PJN Maluku, Toce Lewol melalui keterangan resmi, Jumat (15/8).
Gilbert Pasalbessy merupakan wartawan pos Ambon,com. Bukan baru pertamakali ia menyerang BPJN Maluku. Ia sering mencari cuan di BPJN Maluku dengan cara-cara yang kotor. Ia fokus pada proyek yang bermasalah untuk dijadikan senjata pamungkas untuk menakuti-nakuti pejabat di BPJN Maluku.
Sebut saja proyek proyek jalan Saleman-Besi-Wahai dan Pasahari. Meski begitu proyek tersebut diklaim tuntas. Namun ia justru membuat berita bohong alias hoaks agar bisa memuluskan cita-citanya untuk mendapatkan cuan dengan dalih bayar kontrakan. Alih-alih bayar kontrakan jadi senjata pamungkas bagi Gilbert Pasalbessy untuk menggarap pejabat. Gilbert diminta bisa profesional sehingga karya jurnalis bisa terpercaya.
Gilbert juga diminta agar berhati-hati dalam memuat berita karena tugas jurnalis merupakan tugas mulia. Untuk itu, tugas jurnalis adalah memberikan informasi dan fakta yang sebenarnya.
Jurnalis yang memiliki sumber daya yang mumpuni pasti memberikan informasi terkait pemberitaan sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalis. Bukan sebaliknya mengangkat berita dengan cara yang buruk alias menakuti orang.
Gilbert diharapkan tidak mencederai etika jurnalis dengan cara menulis berita asal-asalan. Tak cuma itu, wartawan juga menulis berita sesuai data dan fakta bukan menulis dengan cara emosi karena permintaan uang kos tidak terpenuhi.
Sebelumnya, Media Post Ambon, com menyebut paket preservasi jalan Saleman-Besi-wahai dan Pasahari di Pulau Seram kembali menjadi sorotan.
Dokumen pengadaan menunjukan pagi/HPS Rp24,078 miliar yang bersumber dari APBN 2023 yang diperuntukan untuk paket di Satker PJN Wilayah II Maluku.
Tender tersebut tercatat 27 Februari hingga 28 Maret 2023 dan dinyatakan selesai. Adapun pemenang tender PT Aiwondeni Permai. Katanya, ini versi pemerintah dilapangan dan berkas perkara lain, gambarnya jauh lebih keruh.
Lebih lanjut, situs resmi BPJN Maluku menyebut kontrak paket tersebut ditandatangani 3 Mei 2023 oleh PPK 2.4 dengan penyedia PT Aiwondeni Permai bernilai Rp23,784 miliar lebih rendah Rp294 juta dari pagi/HPS. Turunnya nilai dari pagi ke angka kontrak memang lumrah, tetapi di tengah tudingan kinerja buruk, selisih ini patut dicatat.
(M.N)
Komentar