Ambon.Kabarsulsel.lndonesia.com. Film “JANJI SENJA” merupakan “BASED ON TRUE EVENT” mengangkat cerita tentang seorang gadis maluku anak Petani Sagu Sederharna yang berjuang untuk meneruskan amanah dari almarhum Ayah tercinta agar bisa menjadi anggota TNI tanpa ada bayaran uang sepeserpun.
Film “Janji Senja” ini diperankan oleh Artis Legendaris Indonesia Film Layar Lebar Yatti Surachman berperan sebagai Mami Bita dan Aktor Senior Film Layar Lebar maupun Sinetron Abio Abi, berperan Bapak Arman. Dalam film ini Peran Utamanya adalah Maria, Wanita Maluku anak petani sagu yang berhasil jadi anggota TNI.
Film ini didukung oleh anak-anak remaja yang berperan sebagai artis-artis pemula dari Maluku dan Maluku Utara, sehingga nuansa realitas serta aura suasana kampung masih terlihat alami dan murni, dengan demikian maka diharapkan OUT PUT dan OUT COME dalam skenario film ini bisa terwujud sebagai KISAH INSPIRATIF dan EDUKASI serta PESAN MORAL bagi kita semua sebagai Warga Negara Indonesia dan khususnya bagi generasi muda dalam mengapai cita-citanya setinggi langit.
Adegan-adegan dalam alur cerita di film ini sangat menyerupai fakta kejadian yang sebenarnya terjadi, sehingga santuhan rasa, sentuhan jiwa dan sentuhan hati sangat terasa karena alur ceritanya sangat menarik. Oleh sebab itu apabila saat kita menonton sebagai manusia biasa yang memiliki hati nurani maka sudah pasti akan meneteskan air mata karena film ini dibuat dengan hati dan bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk selalu bekerja keras tanpa pamrih dengan berlandaskan “Budi Pekerti Yang Luhur” dan Nilai-nilai wawasan kebangsaan sebagi insan Pancasila sejati untuk mengisi Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini dengan hal-hal positif dalam rangka mendukung program Pemerintah Pusat ASTA CITA saat ini dan ke depan.
Pada hari kamis tanggal 2 Januari 2025, Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva,S.IP., M.Han, (adalah anak desa dari Timor-Timur yang merupakan anak asuh dari Bapak Presiden Republik Indonesia Ke-8 Jenderal TNI Purn.H.Prabowo Subiyanto) terima telpon dari Gubernur Terpilih Provinsi Maluku, Bapak Henrik Lewerissa SH., LL.M. dan Bapak Gubernur meminta agar Bapak Danrem bisa membantu dan mendukung pelaksanaan shooting film “Janji Senja” yang saat ini sedang dilaksanakan di ambon karena di dalam naskah skenario film tersebut ada kaitannya dengan Militer.
Dari dasar tersebut diatas maka sesuai Undang Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 Bagian Ketiga, Tugas di Pasal 7. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: b. Operasi militer selain perang, yaitu sub pasal 9. Yaitu TNI membantu tugas pemerintahan di daerah. Maka dalam konteks pembuatan film ini Korem berperan dalam membantu pemda di bidang Pariwisata dan Budaya khususnya di wilayah Maluku. Sehingga dikaitkan dengan Tugas Korem 151/Binaiya sebagai satuan Kewilayahan dimana Pembinaan Teritorial adalah Fungsi Utama untuk membentuk Ruang Alat dan Kondisi Juang dari aspek Geografi Demografi dan Kondisi sosial dapat terwujud untuk mendidik dan menyalurkan bakat-bakat anak muda di bidang hiburan sehingga diharapkan terciptanya situasi yang kondusif aman dan lancar di wilayah maluku yang di kenal dengan Masyarakat yang bertalenta humanis dan bersahaja.
Setelah Danrem mempelajari Naskah skenario dalam film tersebut kemudian Danrem melaporkan ke Pangdam XV/Pattimura selanjutnya Danrem melaksanakan Revisi Naskah Skenario Film tersebut dengan menambahkan FLASH BACK serta adegan-adegan yang dramatis akhirnya film tersebut dapat diselesaikan sesuai target waktu yang diberikan dan saat ini dalam proses editing.
Sipnosis Dalam Film “Janji Senja”
Maria 18th, anak pertama dari keluarga mama Bita dan pak Arman, bertekad membahagiakan keluarganya yang merupakan petani sagu sederhana,
Di tengah usaha, serta perjuangannya untuk bisa lulus sekolah, tiba-tiba ayahnya meninggal dunia karena usia dan sakit akibat luka kecelakaan di kebun sagu yang tidak kunjung sembuh, dan Maria pun terngiang pesan ayahnya yg sangat ingin dirinya menjadi tentara, ayahnya dulu pernah mencoba menjadi tentara namun gagal, karena baginya menjadi tentara adalah pengabdian kepada bangsa negara dan keluarga, hal ini terngiang terus di telinga Maria hingga ketika lulus sekolah Maria pun bertekad untuk pergi ke kota, merantau mencari kerja sekaligus mendaftar terntara mewujudkan cita2 ayahnya,
Maria pun harus rela meninggalkan ibunya yang hanya di temani oleh kedua adiknya yang masih kecil, dengan berat hati dan modal seadanya Mariapun berangkat ke kota atas restu ibu dan kedua adiknya,
Sementara di rumah sejak kepergian Maria, kedua adiknya yg masih kecil terpaksa meneruskan pekerjaan ayahnya mencari sagu dan menjualnya keliling, namun perjuangan hidup semakin berat tidak jarang mereka harus makan dari bekas kasihan orang lain, tapi kesabaran dan usaha sang ibu yang semakin tua dan sakit sakitan serta atas iringan doanya, membuat Maria akhirnya bisa mendaftar tentara,
dan tanpa terasa 2 tahun berlalu, Maria pun mendapat kabar jika sang ibu mulai sakit sakitan, dan atas ijin serta restu dari komandan yang sangat peduli terhadap anak buahnya, Maria mendapat cuti 3 hari untuk pulang menengok ibunya,
Janji pun terpenuhi, Maria pulang disambut dengan haru dan tanggisan bahagia oleh ibunda tercinta dan kedua adiknya, namun karena usia diujung senja, selang satu hari kedatangan maria, sang ibu pun harus pergi meninggalkan Maria dan kedua adiknya dengan bahagia untuk selamanya.
(M.N)
Komentar