Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Perkebunan mengingatkan masyarakat untuk tidak mencabut atau memindahkan tanaman pelestarian yang telah tumbuh di kawasan reklamasi Thumburuni. Tanaman-tanaman itu bukan sekadar penghijauan, tetapi benteng alami yang menjaga Fakfak dari ancaman abrasi dan perubahan lingkungan pesisir.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmorojati, ST., MT., menegaskan, setiap batang tanaman di kawasan tersebut lahir dari kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat.

“Tanaman perkebunan lestari ini bukan simbol seremonial, tapi bukti nyata komitmen kita menjaga keseimbangan alam Fakfak,” ujarnya dengan nada tegas.
Ia mengingatkan agar tidak ada lagi yang mencabut atau memindahkan tanaman tersebut tanpa koordinasi dengan dinas.
“Kalau ingin menanam, silakan hubungi kami. Kami siap antar bibit sampai ke rumah, karena Fakfak punya program Satu Rumah Satu Pohon Komoditas. Tinggal kirim WA dan KTP, kami layani,” tambahnya.
Menurut Widhi, tanaman pelestarian di kawasan reklamasi Thumburuni berfungsi ganda—sebagai pelindung alami dan penopang pembangunan berkelanjutan daerah.
“Kami ingin masyarakat ikut merasa memiliki. Menjaga satu pohon artinya menjaga masa depan Fakfak yang hijau dan aman,” katanya.

Melalui imbauan ini, Dinas Perkebunan berharap kesadaran ekologis masyarakat kian tumbuh. Fakfak tidak sekadar membangun, tapi menanam harapan di setiap pohon yang tumbuh di tanah Mbaham Matta.
“Langkah kecil menjaga satu tanaman, berarti langkah besar menjaga masa depan Fakfak yang lestari,” tutup Widhi dengan penuh optimisme.
Komentar