Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Fakfak kembali membuktikan dirinya sebagai pusat pengembangan budidaya pala unggulan. Sebanyak 15 pekebun pala dari Kabupaten Teluk Bintuni hadir di Fakfak untuk mempelajari teknik budidaya Pala Tomandin yang sudah dikenal sebagai ikon perkebunan Papua Barat.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Fakfak sejak 16 Desember 2024, difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Teluk Bintuni dengan dukungan penuh dari Dinas Perkebunan Fakfak.
Sekretaris Dinas Perkebunan Teluk Bintuni, Yanuarius Baru, S.Hut., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas perkebunan di Bintuni.
“Ketertarikan kami berawal dari informasi yang diunggah Dinas Perkebunan Fakfak melalui media sosial. Setelah melihat keunggulan Pala Tomandin, kami langsung berinisiatif membangun kerja sama ini,” ujarnya dalam sambutannya.
Menurut Yanuarius, sinergi antara dua kabupaten ini bermula dari kunjungan silaturahmi ke Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T.
Ia menambahkan, “Kami segera menindaklanjuti pertemuan itu dengan menyiapkan rombongan pekebun, melibatkan 15 peserta dari Bintuni, termasuk perwakilan petani terbaik. Tujuannya adalah belajar dari Fakfak, baik soal teknik budidaya hingga cara mengelola potensi pasar.”
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, menyambut hangat kehadiran rombongan dari kabupaten tetangga. Ia menyatakan bahwa Fakfak terbuka untuk berbagi pengalaman dan teknologi, demi meningkatkan produktivitas perkebunan pala di wilayah Papua Barat.
“Kami sangat menghargai kepercayaan Bintuni untuk belajar di Fakfak. Ini juga menjadi momen bagi kami untuk mempererat hubungan dan bersama-sama mengembangkan komoditas unggulan daerah,” ungkap Widhi.
Para pekebun Bintuni selama kegiatan ini mendapatkan pelatihan langsung dari tim Dinas Perkebunan Fakfak. Materi pelatihan meliputi pemilihan bibit unggul Pala Tomandin, teknik pemeliharaan berkelanjutan, pengendalian hama, hingga pengolahan hasil panen.
“Kami ingin memastikan ilmu yang dibawa pulang bisa langsung diterapkan di lapangan sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi pekebun di Bintuni,” tambah Widhi.
Selain menerima materi pelatihan, para peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan pada Selasa (17/12/2024). Agenda kunjungan meliputi:
- Melihat kebun bibit di Air Besar,
- Mengunjungi penangkaran pala Prima Karya,
- Meninjau blok penghasil tinggi Pala Tomandin di Kadamber,
- Berinteraksi langsung dengan beberapa pekebun pala lokal, serta
- Mengunjungi Global Spices Papua, salah satu pembeli dan pengolah pala berkualitas ekspor.
“Dengan mengunjungi langsung lokasi-lokasi strategis ini, peserta dapat memahami keseluruhan rantai produksi dan pengolahan pala, mulai dari bibit hingga produk berkualitas ekspor,” jelas Widhi.
Kunjungan ini mencerminkan semangat kolaborasi antarwilayah untuk memajukan sektor perkebunan. Fakfak, sebagai pionir dalam budidaya Pala Tomandin, menjadi contoh nyata bagaimana inovasi lokal dapat memberi dampak besar bagi daerah lain. Pekebun Bintuni pun mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
“Kami merasa sangat terbantu dengan pelatihan yang diberikan. Ilmu yang kami dapatkan di Fakfak akan menjadi modal besar untuk meningkatkan hasil panen pala di Bintuni,” ujar salah satu peserta.
Dengan keberhasilan program ini, Fakfak semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat edukasi perkebunan pala di Papua Barat.
Kolaborasi ini juga diharapkan menjadi awal dari berbagai inisiatif lain untuk meningkatkan kualitas dan daya saing komoditas lokal di tingkat nasional maupun internasional.
Komentar