Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Fakfak melangkah progresif di sektor pendidikan.
Mulai tahun ajaran 2025/2026, seluruh siswa dari jenjang TK/PAUD, SD, SMP, hingga SMA baik negeri maupun swasta akan menerima seragam sekolah lengkap secara cuma-cuma.
Kebijakan ini bukan sekadar wacana populis. Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, menegaskan bahwa pendidikan gratis harus menyentuh kebutuhan nyata di lapangan, bukan berhenti di meja rapat.
“Pendidikan gratis ini bukan slogan. Ini program prioritas kami,” kata Samaun saat ditemui Senin, 5 Mei 2025.
Ia menekankan bahwa negara tak boleh abai pada kesenjangan ekonomi yang kerap menghambat akses pendidikan.
Paket seragam yang disiapkan tergolong lengkap: sepatu, kaos kaki, baju putih biru atau putih abu, batik, pramuka, olahraga, celana atau rok, dasi, topi, hingga tas sekolah.
“Tak boleh ada lagi anak sekolah yang dibedakan karena latar belakang ekonomi, apalagi karena suku. Asli Papua atau bukan, semua harus merasa dimiliki oleh negeri ini,” tegas Samaun.
Namun, di balik semangat kebijakan itu, fakta di lapangan menunjukkan ketimpangan. Sejumlah sekolah diketahui masih memungut biaya seragam hingga nyaris sejuta rupiah per siswa.
Media ini memperoleh rincian harga dari salah satu sekolah yang telah lebih dulu menetapkan biaya: satu set seragam lengkap untuk siswa laki-laki bisa mencapai Rp960 ribu, tergantung ukuran pakaian.
Samaun geram. Ia memastikan tidak akan membiarkan praktik semacam itu terus berlangsung.
“Kalau saya temukan sekolah yang masih pungut biaya seragam, saya hentikan. Tidak boleh ada pungutan apa pun, bahkan di sekolah swasta,” ujarnya.
Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari visi Fakfak Bisa—program unggulan daerah yang menjadikan kesejahteraan dan keadilan sosial sebagai tulang punggung pembangunan.
Langkah ini juga menandai titik balik hubungan negara dengan rakyatnya: negara hadir, bukan sekadar sebagai pengatur, tapi sebagai pelayan yang menjamin hak dasar setiap warga—terutama anak-anak.
Writter : Red | Editor : Red
Komentar