Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kabupaten Fakfak mulai dilirik sebagai kawasan strategis pengembangan agroindustri berskala besar.
Hal ini terlihat dari kunjungan langsung investor asal Korea Selatan, yang didampingi Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP, untuk meninjau calon lokasi investasi di Distrik Tomage, Minggu, 18 Mei 2025.
Sejak pagi buta, Bupati Samaun bergerak menuju Bandara Siboru untuk menjemput delegasi investor yang tiba menggunakan maskapai Wings Air.
Dari bandara, rombongan menuju Hotel Grand Papua untuk beristirahat singkat sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Distrik Tomage.
Turut serta mendampingi Bupati Samaun dalam kunjungan tersebut, Dandim 1803/Fakfak Kolonel Inf. Lukman Permana, Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T., Kepala Disnakertrans Fakfak Abutalib Paus-Paus., serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Fakfak Mohamad Sholeh.
Kehadiran unsur Forkopimda dan dinas teknis ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengawal rencana investasi strategis tersebut.
Dalam perjalanan, rombongan singgah di Distrik Bomberay dan menggelar pertemuan strategis di penginapan C’onel Home Stay.
Di sana, mereka membahas peta lahan dan titik-titik yang direncanakan untuk dikembangkan.
Fokus utama proyek ini mencakup pengembangan lahan jagung, tebu, dan kelapa sawit dengan luas mencapai 50 ribu hektare.
Setelah pertemuan, rombongan bergerak menuju SP1 Distrik Tomage untuk melihat langsung kondisi lahan yang akan dijadikan basis agroindustri.
Lokasi ini dinilai memiliki daya dukung lahan dan akses yang memadai untuk pengembangan perkebunan skala besar.
Pemerintah Kabupaten Fakfak berkomitmen mendampingi proses perizinan, pemetaan lahan, serta menjamin keterlibatan masyarakat lokal dalam proses pengembangan.
Dengan pengelolaan yang tepat, proyek ini diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya kawasan ekonomi berbasis agroindustri di Papua Barat.
Selain membuka lapangan kerja, proyek ini diproyeksikan memperkuat ketahanan pangan regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari pinggiran.
Komentar