Fakfak Bangun Hilirisasi Pala: Kelompok Guraferi Dipacu Jadi Produsen Minyak Atsiri Premium

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak menggandeng Yayasan Kaleka untuk memperkuat kapasitas Kelompok Pala Guraferi di Kampung Patimburak, Distrik Kokas. Langkah ini dilakukan melalui temu kelompok untuk mendorong hilirisasi pala menjadi produk bernilai tambah, khususnya minyak atsiri berkualitas ekspor.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, mengatakan Kelompok Guraferi merupakan salah satu kelompok binaan yang difokuskan pada peningkatan produktivitas dan kualitas pala. Patimburak sendiri dikenal sebagai kampung wisata religi di Fakfak, dengan pala menjadi salah satu komoditas unggulannya.

“Kelompok ini memasok biji pala kualitas A, yang diujicobakan diolah menjadi minyak atsiri. Produk ini memiliki potensi besar karena kualitas pala Patimburak yang sangat baik,” ujar Widhi dalam pertemuan kelompok tersebut.

Menurut Widhi, sebagian hasil pala terbaik telah diolah oleh Koperasi MTQ (Mery Tora Qpohi) Fakfak menjadi minyak atsiri. Produk percobaan ini dikirim sebagai sampel ke AFDM di Prancis, meski kapasitas produksi saat ini masih sangat terbatas.

Hasil pengujian menunjukkan pala dari Patimburak memiliki tingkat rendemen atau presentasi hasil bersih yang tinggi. Jika uji sampel ini lolos dan mendapat permintaan order berkelanjutan dari pembeli luar negeri, Kelompok Guraferi diproyeksikan meraih nilai tambah signifikan.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Perkebunan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat tahun ini akan membantu pengadaan sarana prasarana berupa solar dryer untuk pengeringan pala.

“Kita perlu bersiap sejak dini. Kalau permintaan minyak atsiri meningkat, kita sudah punya infrastruktur pendukung,” kata Widhi.

Pasar minyak atsiri pala, khususnya untuk jenis pala Tomandin yang dikenal unggul dalam hal aroma, dinilai sangat potensial. Harga di pasar global untuk minyak atsiri jenis ini disebut mencapai sekitar 260 Euro atau hampir Rp4,9 juta per liter.

Dengan hilirisasi dan pengolahan langsung di Fakfak, pemerintah berharap nilai tambah pala akan dinikmati petani setempat.

“Produk jadi lebih ringkas, efisien, tapi nilainya tinggi. Ini kesempatan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat pala,” ujar Widhi menutup penjelasan.

Komentar