Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam rangka mendukung upaya SD Inpres Wagom menuju lomba Adiwiyata tingkat Provinsi Papua Barat, Dinas Perkebunan Fakfak menggandeng sekolah tersebut untuk menanam tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan mendukung pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya konservasi alam.
Kepala SD Inpres Wagom, Salim Iba, S.Pd., mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan tanaman produksi dan penghijauan untuk memperkuat persiapan sekolah menghadapi lomba Adiwiyata.
Program Adiwiyata sendiri merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran generasi muda terhadap kelestarian lingkungan.
“Kami berharap, dengan menanam tanaman unggulan seperti pala Tomandin, kelapa Genjah, dan matoa super pendek, sekolah kami dapat menjadi contoh dalam hal lingkungan hijau dan lestari. Kami berterima kasih kepada Dinas Perkebunan Fakfak yang dengan cepat merespon permintaan kami dan berkolaborasi dalam penanaman ini,” jelas Salim.
Dinas Perkebunan Fakfak melalui Gerakan Tanam Kebun Fakfak (Gertak Fakfak), yang dipimpin oleh Kasie Produksi dan Usaha Perkebunan, Imelda Hegemur, S.Sos., M.Si., turut serta menanam 20 pohon pala Tomandin Grafting, kelapa Genjah pendek, dan matoa super pendek di sepanjang koridor halaman sekolah dengan jarak tanam yang terstandarisasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu indikator penting penilaian dalam lomba Adiwiyata.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT., menyatakan bahwa program SD Inpres Wagom sangat sejalan dengan visi Gertak Fakfak yang telah dicanangkan oleh Bupati Fakfak.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini, apalagi sejalan dengan target Gertak Fakfak yang fokus pada konservasi dan produksi tanaman perkebunan,” kata Widhi.
Dinas Perkebunan Fakfak juga telah melakukan kegiatan serupa di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi, termasuk SD Negeri Wartutin, SD Inpres 3 Wagom, dan STKIP Nuwaar, sebagai bagian dari edukasi lingkungan dan pengenalan tanaman perkebunan unggulan Fakfak seperti pala.
Harapannya, program ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang hijau, tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya tanaman lokal seperti pala sebagai identitas daerah yang bernilai ekonomis tinggi.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya belajar tentang pala sebagai produk unggulan, tetapi juga memahami nilai ekonomis dan budayanya sejak dini. Bahkan, kami berharap tanaman pala dapat menjadi salah satu muatan lokal di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa,” tutup Widhi.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, SD Inpres Wagom optimis meraih prestasi di ajang Adiwiyata dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Fakfak.
Komentar