Dua Sapi Kurban dari Presiden Prabowo untuk Fakfak: Masjid Al-Munawwarah Jadi Lokasi Penyembelihan

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dua ekor sapi kurban kiriman Presiden Republik Indonesia ke-8, H. Prabowo Subianto, untuk masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat, tiba di Pelabuhan Laut Fakfak, Sabtu sore, 24 Mei 2025.

Hewan kurban tersebut akan disembelih di Masjid Besar Al-Munawwarah, salah satu masjid yang telah dinilai memenuhi standar penyembelihan hewan kurban berskala besar.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, M. Soleh, S.Hut, membenarkan bahwa kedua sapi bantuan Presiden Prabowo telah tiba dalam kondisi sehat dan lengkap dengan dokumen pemeriksaan.

Proses penjemputan dilakukan langsung oleh tim teknis dinas, yang juga bertugas memastikan kesehatan serta kelengkapan administratif hewan kurban.

“Benar, dua ekor sapi kurban tersebut merupakan sumbangan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Bapak H. Prabowo Subianto, untuk masyarakat Fakfak. Rencananya akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1446 H, bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025,” ujar M. Soleh di sela-sela kegiatan pembongkaran sapi di pelabuhan.

Dari total 37 ekor sapi yang tiba di Fakfak pada hari itu, dua di antaranya merupakan sumbangan Presiden. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rosita La Ode Baddi, menyampaikan bahwa penentuan lokasi penyembelihan telah melalui proses survei dan diskusi daring (zoom meeting) bersama Kementerian Pertanian. Masjid Al-Munawwarah dinilai sebagai lokasi yang paling memenuhi syarat teknis.

“Penilaian kami meliputi kelengkapan alat penyembelihan, penggunaan pakaian khusus, serta fasilitas penanganan limbah pasca-pemotongan. Hasil verifikasi menunjukkan Masjid Al-Munawwarah Puncak yang paling siap secara teknis,” jelas Rosita.

Ia menambahkan, seluruh sapi kurban yang masuk ke Fakfak harus bebas dari penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Brucellosis.

Dua sapi sumbangan Presiden masing-masing berbobot 520 kg dan 530 kg, dan telah dinyatakan bebas dari penyakit berdasarkan hasil uji laboratorium dan surat keterangan kesehatan hewan.

“Jika dari luar daerah, hewan kurban harus lolos uji kesehatan secara ketat. Jika ada yang terindikasi PMK atau Brucellosis, otomatis tidak akan bisa diberangkatkan,” tegas Rosita.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Agnes, menambahkan bahwa pemeriksaan lanjutan juga dilakukan setelah proses penyembelihan.

“Jika ditemukan indikasi penyakit setelah pemotongan, maka daging akan diperiksa ulang dan dipisahkan sesuai ketentuan. Namun jika dinyatakan sehat, daging bisa langsung didistribusikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ayu Januarsih dari Karantina Pertanian Fakfak menyatakan seluruh dokumen dan fisik 37 ekor sapi, termasuk dua sapi sumbangan Presiden, telah dinyatakan lengkap dan layak konsumsi.

“Setelah pemeriksaan dokumen, kami juga melakukan penyemprotan kendaraan untuk mencegah penularan penyakit dari alat angkut. Hasil laboratorium menunjukkan semua sapi negatif PMK dan Brucellosis. Dokumen karantina telah diterbitkan sesuai prosedur,” jelas Ayu.

Dengan pemilihan Masjid Besar Al-Munawwarah sebagai lokasi penyembelihan, masyarakat Fakfak diharapkan dapat merayakan Idul Adha dengan khidmat dan aman, sekaligus merasakan kehadiran negara melalui kontribusi langsung pemimpinnya.

Komentar