Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di tengah keresahan masyarakat akibat kelangkaan beras dan gula di Fakfak, Pelindo bersama Pemerintah Kabupaten Fakfak akhirnya mengungkap biang kerok dari gangguan distribusi logistik yang sempat memicu kepanikan publik.
Pimpinan Pelindo Fakfak, Silas Warfandu, yang mendampingi Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP., dan Kepala KSOP saat memantau langsung pembongkaran kontainer di Pelabuhan Fakfak, menjelaskan penyebab utama kelangkaan tersebut adalah tertundanya kedatangan dua kapal pengangkut logistik vital.
“Ada dua kapal logistik—Kapal Tol Laut dan Kapal Temas—yang seharusnya tiba akhir April lalu. Namun karena miskomunikasi teknis di pelabuhan, kedatangannya molor hingga 12 dan 15 Mei,” ungkap Silas kepada awak media.
Penundaan ini berdampak langsung pada distribusi beras dan gula. Kapal Temas sendiri membawa 1.000 ton beras, namun proses bongkar muat tertunda karena harus menunggu selesainya pembongkaran Kapal Tol Laut yang memuat 600 ton beras. Alhasil, stok di lapangan sempat menipis dan menimbulkan gejolak kecil di masyarakat.
Di tempat yang sama Bupati Samaun menambahkan, stok cadangan beras dari Bulog masih tersedia sebanyak 500 ton. Namun stok ini diprioritaskan untuk kebutuhan ASN, TNI, dan Polri.
Ia juga menegaskan bahwa persoalan logistik bukanlah isu sepele.
“Ketersediaan sembako adalah soal sensitif. Sedikit kelalaian dalam pengelolaannya bisa mengguncang stabilitas daerah. Oleh karena itu, koordinasi lintas instansi harus dilakukan secara berkala, bukan menunggu krisis baru bereaksi,” tegasnya.
Bupati Samaun juga memastikan bahwa Pemkab Fakfak akan segera mengambil langkah antisipatif. Evaluasi sistem komunikasi dan penjadwalan logistik akan menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang.
Di sisi lain, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Fakfak Lukito Saksomo Jati yang dihubungi melalui sambungan WhatsApp menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pendistribusian beras dari pelabuhan hingga ke tangan pedagang.
“Kami akan memastikan tidak ada upaya penimbunan oleh pedagang, serta mengawasi agar tidak terjadi permainan harga yang bisa memicu lonjakan harga beras di pasaran,” tegasnya.
Dengan langkah cepat dan sinergi lintas instansi ini, diharapkan distribusi sembako ke Fakfak kembali berjalan lancar dan stabilitas harga dapat dijaga demi ketenangan masyarakat.
Writter : Red | Editor : Red
Komentar