DPRD Malra Geram! Tumpukan Sampah Menggunung, DLH Dituding Lamban

Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Persoalan sampah di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kembali menjadi sorotan tajam. Sejak sepekan terakhir, tumpukan sampah yang tidak diangkut oleh mobil pengangkut semakin menggunung, mengundang keluhan dan kemarahan warga.

Puncaknya, dalam sidang paripurna DPRD Malra, persoalan ini menjadi perdebatan sengit. Dewan menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lamban dan tidak memiliki langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Anggaran Rp 7 Miliar, Tapi Sampah Tak Terangkut!

Anggota DPRD Malra, Adolf Markus Teniwut, menyoroti kinerja DLH yang dinilai tidak optimal meski telah mendapatkan anggaran besar. Pada tahun 2024, DLH Malra menerima alokasi anggaran sebesar Rp 7 miliar, namun pelayanan tetap buruk.

“Jujur saja, anggaran untuk DLH tahun ini mencapai Rp 7 miliar. Tapi lihat sendiri, sampah tetap menumpuk selama seminggu tanpa solusi. Jika alasan mereka karena kekurangan anggaran, apakah DPRD perlu menyumbang lagi?” tegasnya dengan nada geram, Rabu (9/4/2025).

Sampah Bau Menyengat, Warga Berlebaran dalam Ketidaknyamanan

Teniwut menambahkan, situasi ini semakin parah karena tumpukan sampah menggunung di hampir seluruh kawasan dari Langgur hingga Watdek. Ironisnya, kondisi ini terjadi saat umat Muslim sedang merayakan Idul Fitri, membuat suasana hari besar menjadi tidak nyaman akibat bau menyengat.

“Di kawasan saudara-saudara kita yang sedang merayakan Lebaran, sampah menumpuk dan baunya luar biasa. Kini, hampir seluruh kawasan mengalami kondisi serupa. Kami meminta agar ini segera dibereskan,” desaknya.

Sebelumnya, warga telah berulang kali mengeluhkan lambannya penanganan sampah di Malra. Protes keras terus bermunculan, menuntut pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata agar kota tidak semakin tercemar dan lingkungan tetap terjaga.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak DLH terkait langkah yang akan mereka ambil untuk mengatasi permasalahan ini.

Writter : Elang Key | Editor : Red

Komentar