Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kasus kekerasan terhadap seorang dokter perempuan berinisial MAN (26) di Ohoi Mun Werfan, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Ketua DPRD Malra, Stepanus Layanan, memastikan pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara menyeluruh.
“Kejadian ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan memanggil Kepala Puskesmas, bidan, perawat, dan Kepala Ohoi Mun Werfan untuk mencari solusi bersama,” ujar Layanan kepada media usai menjenguk korban di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Senin (9/12/2024).
Layanan menegaskan bahwa DPRD akan terus mendesak Pemerintah Daerah agar mengambil langkah nyata untuk menciptakan rasa aman bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.
“Pemerintah Daerah harus bertindak untuk menghilangkan trauma dan memastikan lingkungan kerja yang nyaman bagi dokter dan tenaga medis lainnya. Dokter harus merasa aman agar pelayanan kepada pasien dapat maksimal,” tegasnya.
Proses Hukum Tetap Berjalan
Selain upaya pencegahan, Layanan juga memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku kekerasan tetap berjalan. Menurutnya, insiden seperti ini bukan kali pertama terjadi, namun banyak yang tidak ditindaklanjuti karena dianggap sepele.
“Informasinya, kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi, mulai dari mengintip, mencuri bahan makanan, hingga kekerasan fisik. Baru kali ini ada laporan yang ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan,” jelas Layanan.
Saat ini, kondisi korban dilaporkan sudah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan di RSUD Karel Sadsuitubun. Layanan berharap kasus ini menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami mendukung penuh langkah kepolisian dan pemerintah daerah untuk memberikan keadilan dan perlindungan kepada tenaga kesehatan, terutama mereka yang bertugas di wilayah terpencil,” pungkas Layanan.
Kasus ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk lebih serius memperhatikan keamanan dan kesejahteraan tenaga kesehatan di Maluku Tenggara.
Komentar