Aimas, Kabarsulsel-Indonesia.com; Suguhan pertunjukan seni para prajurit TNI pada momen HUT TNI ke-78 di Alun-Alun Aimas Kabupaten Sorong cukup menyita perhatian berbagai kalangan. Tak terkecuali kalangan akademisi, Rahmat, M.I.Kom, yang merupakan seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong.
Dimana, pada perayaan tersebut juga dipersembahkan penampinan kesenian terbaik dari para prajurit berbagai satuan. Baik dari TNI AL, TNI AU dan TNI AD. Serta beberapa pasukan Khusus dari sauan tertentu yang menampilkan performance atau pertunjukan yang memadukan seni dan kedisiplinan latihan militer.
Menurutnya, ada kesan tersendiri dapam benaknya usai menyaksikan langsung salah satu suguhan kesenian, yakni tarian adat papua yang dipadukan dengan yel-yel penuh semangat ala prajurit TNI.
“Budaya merupakan entitas suatu daerah dipadukan dengan yel-yel TNI yang erat sebagai upaya menigkatkan motivasi dan semangat dalam menjalani proses latihan dan sebagainya. Perpaduan keduanya mampu menghadirkan satu pesan tersendiri bagi saya selaku orang yang menggemari kajian budaya,” ungkap Rahmat.
Dikatakan Rahmat, bukan sekedar tarian biasa, namun suguhan tersebut juga membawa pesan khusus bahwa TNI telah mengambil peran dalam pelestarian budaya nusantara. Dimana budaya nusantara hari ini, dipandang sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman.
“Bukan tidak jarang, beberapa kejadian yang melibatkan aksi klaim negara lain terhadap budaya Indonesia,” kata dia.
Rahmat menambahkan, perayaan HUT TNI yang mengusung tema ‘TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju’, menggambarkan bahwa TNI tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menjega keutuhan teritori NKRI, namun juga terdepan dalam menjaga sistem demokrasi Indonesia.
Melaui perayan HUT TNI yang ke-78 tahun ini, Rahmat berharap bahwa TNI juga harus dapat menjaga warisan leluhur. Bukan hanya warisan yang bersifat teritori, namun juga warisan budaya nusantara.
Komentar