Langgur, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Ir. Nicodemus Ubro, M.Si, membuka dengan resmi acara Pelatihan Diversifikasi Rumput Laut sebagai Alternatif Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir.
Kegiatan yang dilaksanakan di Langgur ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari GEF-6 CFI Indonesia, Direktorat SDI KKP, serta narasumber dan tim dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Ambon.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perikanan Ir. Nicodemus Ubro, M.Si mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memungkinkan terselenggaranya acara ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Beliau mengapresiasi Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku Tenggara yang telah mengadakan kunjungan kedua kalinya untuk meningkatkan kapasitas perempuan pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara, serta dukungan penuh dari KKP RI dan Project GEF-6 CFI Indonesia.
“Kami sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini, yang berkontribusi dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Maluku Tenggara, sebuah target utama dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026,” ujar Kepala Dinas Perikanan dalam sambutannya.
Maluku Tenggara, yang dikenal dengan kekayaan perairan Teluk Hoat Sorbay seluas ± 543 hektar, memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya rumput laut sepanjang tahun. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan wilayah ini sebagai sentra rumput laut di Maluku melalui kebijakan pengembangan komoditas ini dari hulu hingga hilir.
Namun, Kepala Dinas menyoroti bahwa salah satu tantangan utama dalam pembangunan daerah adalah rendahnya nilai tukar nelayan (NTN) yang pada tahun 2021 baru mencapai 90,37. Hal ini menunjukkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar hasil perikanan masih rendah. Dengan potensi sumber daya pesisir yang besar, pengelolaan yang baik diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing daerah.
“Salah satu persoalannya adalah rendahnya keterampilan dan kapasitas para pelaku usaha dalam memanfaatkan sumber daya tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai pihak terkait bertanggung jawab untuk memberikan keterampilan dan bekal yang memadai, terutama bagi perempuan pesisir yang menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan diversifikasi rumput laut ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan perempuan pesisir dalam mengolah rumput laut menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Kepala Dinas Perikanan menekankan pentingnya pengolahan produk olahan yang memberikan nilai tambah terhadap bahan dasar sehingga menghasilkan barang jadi yang memiliki daya saing di pasaran.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap ibu-ibu di pesisir mampu mengolah rumput laut menjadi produk setengah jadi atau barang jadi yang bernilai jual tinggi, meningkatkan ekonomi keluarga dan komunitas mereka,” tambahnya.
Beliau juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, GEF-6 CFI Indonesia, WWF-US, dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku, serta partisipasi aktif para perempuan nelayan dalam kegiatan ini. Kepala Dinas Perikanan menutup sambutannya dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas perempuan pesisir di Maluku Tenggara.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Maluku Tenggara siap melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing melalui diversifikasi rumput laut yang berkelanjutan.
Komentar