Disbun Fakfak Rilis Data Luasan Produk Unggulan Pala; Luasan Lahan Kebun Pala Meningkat 9,56 Persen

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com; Pala merupakan tanaman rempah yang telah diperdagangkan dan dibudidayakan secara turun-temurun di wilayah Kabupaten Fakfak. Pala merupakan komoditas perdagangan yang penting sejak masa kolonial.

Biji pala, fuli, dan minyak pala merupakan komoditas ekspor pala yang berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara.

Pala mudah untuk dikembangbiakkan dan memiliki harga jual yang stabil di pasaran. Tanaman ini juga mampu bertahan terhadap serangan hama penyakit dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk perawatan.

Sebagai komoditas unggulan daerah Kabupaten Fakfak pala telah ditetapkan melalui Perda Nomor 6 Tahun 2016. Di Kabupaten Fakfak pala merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sangat spesifik dan identik karena telah merakyat dan merupakan identitas Masyarakat mengingat hampir seluruh Masyarakat Fakfak terutama di wilayah pegunungan dan dataran berbukit hingga pesisir memiliki tanaman ini.

Pala juga Memiliki nilai manfaat beragam terutama digunakan sebagai bahan baku industri makanan, obat-obatan, kosmetik dan parfum, dan diperdagangkan untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor.

Dari produk hilirisasi turunan pala telah banyak produk diversifikasi yang saat ini telah tersedia di Kabupaten Fakfak yakni produk Balsem Pala, Sabun cair, body batter, sabun padat, sirup pala, sari pala, manisan pala, kecap pala, selei pala, leader pala, asinan pala, permen pala, toping pala,sambal pala dan lemak pala. Hingga telah di ujicoba untuk di buat minuman Vodca dan Wine.

Kabupaten Fakfak memiliki potensi lahan pala yang luas dan hasil produksinya memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan meningkatkan kesejahteraan pekebun pala dan Masyarakat di Fakfak;

Ditemui Kabarsulsel-Indonesia.com di ruang kerjanya, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T menjelaskan jika Luas kebun Pala di Kabupaten Fakfak hingga Tahun 2023 seluas 18.547 ha dari Tahun 2012 yang tercatat mecapai 18.372 yang tersebar di 16 distrik dari 17 distrik (minus di Distrik Tomage).

Luasan ini diperoleh melalui hasil citra landset yang dilakukan Bappeda Fakfak Tahun 2013 seluas 16.773 ha dan terus dikembangkan melalui program ektensifikasi Dinas Perkebunan Fakfak hingga Tahun 2023 mencapai luasan 18.547 atau mengalami kenaikan seluas 1.774 ha atau naik 9,56 %.

Widhi juga memaparkan jika lokus lokasi yang dikembangkan melalui program ektensifikasi tahun 2023 seluas 175 ha serta menyebar di 7 Distrik dan pada 10 kampung yakni Kampung Pasir Putih, Raduria, Kwagas, Ugar, Kinam, Mambunibuni, Wartutin, Mbahamayoun, Purwahabtonggo dan Lusi Peri. Ujar Widhi

Lanjutnya pula, sementara hasil Produksi Pencatatan Dinas Perkebunan melalui hasil uji lab komoditi yang di kirim keluar pada Tahun 2023 sebanyak 1.542 ton sedikit menurun di bandingkan Tahun 2022 yang tercatat sebanyak 2.172 Ton. Ungkap Widhi

Plt. Kadis Perkebunan Fakfak ini pun berharap kedepan dengan terus dilakukan pengembangan perluasan tanaman pala melalui program Ekstensifikasi akan semakin meningkat luasan lahan Pala di Kabupaten Fakfak sehingga dapat menjadikan komoditas ini sebagai komoditas unggulan daerah. Tutup Widhi

Komentar