Dinilai Banyak Titipan Dalam Perekrutan PPS, Juru Bicara JARA: Jangan Bekerja Seperti Oligarki KIP Bireuen

Aceh, Adhoc, KPU, NEWS, PPS127 views

Aceh, Kabarsulsel-Indonesia.com; Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh Melalui Juru Bicara Rizki Maulizar mendesak Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen untuk lebih transparan dalam perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) ditingkat gampong.

Informasi yang diperoleh beberapa media menyebutkan, ada 18 PPK merupakan ASN, kepala desa, pendamping lokal desa dan sekdes, kini PPS juga ada bidan desa, PLD, PKH, perangkat desa, bahkan pengurus parpol yang disiapkan untuk memanipulasi hasil pemilihan umum mendatang.

maka kami mendesak KIP Bireuen lebih mawas diri dalam perekrutan PPS untuk tenaga pemilu serentak 2024 mendatang,” kata Rizki Pemerhati Kebijakan Pemerintah Aceh Dalam Siaran Pers Rabu (25/1/2023)

Lanjutnya Rizki Maulizar peran KIP sangatlah besar dalam menentukan perekrutan tanpa kecurangan baik dalam administrasi serta penilaian tes.

Sebab dari laporan masyarakat pada perekrut Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang telah berlalu didapati selain rangkap jabatan aparatur Gampong, Bahkan terdapat dalam kolom komentar salah satu akun Facebook Warga Bireuen yang bernama Fitri Afifa “Polda Aceh Tolong Turun Tangan, KIP Bireuen Curang”. Lalu, Fitri Afifa  berkomentar “klo memang begitu permainan nya tidak apa-apa maka lakukan lah, tapi ingat suatu saat hukum Allah berlaku, APA YANG KALIAN TABUR , NANTI ITU AKAN KALIAN TUAI. Selain seratusan komentar miring lain yang “menghiasi” laman FB KIP, Katanya

“Maka lakukan proses rekrutmen dengan sebenarnya dan jangan ada kecurangan, dhalim dalam bersikap apalagi merugikan banyak pihak.

Dari sisi itu juga Masyarakat sudah pintar dan tidak akan diam menerima kalau rekrutmen calon penyelenggara Pemilu hanya sekedar formalitas saja,” ujarnya.

Ditambahkan juga, pihaknya mendesak juga agar Komisioner KIP Bireuen jangan bekerja seperti kaum Oligarki yang dapat menghambat berjalannya pesta demokrasi secara jujur dan adil.

“Sekali lagi, jangan hanya gara-gara meladeni titipan, akan merusak ruh demokrasi sejati yang dinantikan oleh rakyat banyak,” Tutup.(*)

 

(Red/Rilis)

Komentar