Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Program Pala Unggul yang dicanangkan Bupati Fakfak mulai nyata dirasakan masyarakat. Kamis (21/08), Dinas Perkebunan Fakfak bersama Bank BNI menyerahkan 1.400 bibit pala Tomandin bersertifikat kepada kelompok tani Uhkanda di Kampung Tetar, Distrik Teluk Patipi.
Tak hanya bibit yang dibawa. Para petani juga langsung dibukakan rekening tabungan. Tujuannya jelas, agar setiap bantuan dan insentif pemerintah bisa masuk tepat sasaran, sekaligus mengenalkan pekebun pada budaya menabung.
Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menuturkan pola penyaluran bibit kini berbeda dari biasanya. Bantuan tidak lagi dilakukan di kantor, melainkan langsung di lahan.
“Petani yang dapat bantuan adalah mereka yang sudah siap dengan lahannya. Jadi, begitu bibit tiba, langsung bisa ditanam,” katanya.
Prosesnya pun sederhana. Cukup dengan mengirimkan KTP dan titik koordinat lahan melalui aplikasi ponsel. Tim Gerakan Tanam Kebun (Gertak) kemudian turun mengecek.
Jika lahan sudah siap, bibit dikirim massal dan petani diberi pelatihan teknis di lokasi: mulai jarak tanam, kedalaman lubang, hingga cara merawat bibit.
Dengan pola ini, tidak ada lagi bibit yang terbengkalai.
“Semua bibit benar-benar masuk tanah. Bahkan luas area tanam bisa kami hitung langsung,” terang Widhi.
Suasana penyerahan bibit berlangsung semarak. Aparat Distrik Teluk Patipi, Kepala Kampung Tetar, hingga warga sekitar ikut menyaksikan sekaligus bergotong royong membantu mengangkut bibit ke kebun.
Kerja sama dengan BNI Fakfak menjadi terobosan tersendiri. Selain memperlancar distribusi bantuan, petani kini memiliki akses perbankan.
“Dana bantuan, subsidi, atau insentif bisa langsung masuk rekening. Lebih aman, transparan, dan memudahkan petani mengelola keuangan,” jelas Widhi.
Langkah ini juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi para pekebun. Ilmu teknis mereka dapatkan langsung di lapangan, sementara pemerintah hadir mendampingi.
“Intinya, setiap bibit yang diserahkan harus benar-benar tertanam. Petani tidak hanya diberi janji, tapi langsung diberi bukti,” tegas Widhi.
Program Pala Unggul pun perlahan menjelma jadi gerakan bersama. Petani merasa diperhatikan, pemerintah hadir mendampingi, dan bank ikut membuka akses layanan keuangan.
Dari kebun-kebun pala inilah harapan baru Fakfak sebagai daerah penghasil pala terbaik dunia terus ditanamkan.









Komentar