Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Menindak lanjuti pemberitaan Media ini beberapa waktu lalu, lebih kurang sudah dua kali terjadi pemberitaan terkait permasalahan sisa hutang pembuatan Kapal Adat Melayu yang dipesan oleh Gusti Kamboja namun belum juga mendapat tanggapan dan respon atas persoalan tersebut.
Pasalnya pesanan kapal ini berjumlah Delapan (8) buah, selanjutnya kapal – kapal tersebut dipergunakan dalam rangka memeriahkan Acara Napak Tilas tahun 2023,
Hal ini dikatakan oleh Uti Albasir, bahwa kedelapan (8) buah kapal adat yang saya kerjakan dengan tetes keringat saya itu, telah dikerjakan sesuai dengan apa yang dipesan oleh Gusti Kamboja ditahun 2023, namun sangat disayangkan dari 8 buah kapal yang telah diambil itu, ternyata masih meninggalkan sisa hutang yang berjumlah puluhan juta terhadap diri saya, ada satu yang berukuran paling besar yang belum dilunasi (dibayar) kepada saya, jelas Albasir.
Padahal Uang Anggaran Acara Napak Tilas tersebut sangat lah besar diperkirakan Ratusan Juta bahkan berjumlah Milyaran dan parahnya lagi sisa hutang kepada saya yang hanya bernilai puluhan juta saja belum dilunasi sampai saat ini. Gusti Kamboja beserta disparbud ketapang tidak sanggup untuk membayarnya hingga hari ini tanggal 14/03/ 2024, pada hal setahu saya Duit Anggaran Rangkaian Kegiatan Napak Tilas tersebut sudah lama dicairkan. Sesalnya.
Akan tetapi sisa hutang pembuatan Kapal adat melayu itu belum juga dibayar oleh KAMBOJA , Saya menduga bahwa uang hak saya itu telah dirampok dan dibegal oleh Gusti Kamboja, dan kuat diduga bahwa adanya persekongkolan didalam hal ini, serta tidak menutup kemungkinan ada terlibat kepala Disparbud Ketapang dan yang lainnya, “Ungkap Uti Albasir kepada Kabar Sulsel Indonesia.Com Kamis (14/03/2024)
“Uti Albasir mengatakan bahwa, ada apa dengan KETUM Napak Tilas Pak Gusti Kamboja, sehingga sampai hari ini tak mau membayar sisa hutang pesanan pembuatan kapal adat melayunya itu kepada Saya dan kenapa dia tidak mau menghubungi saya.
“Uti Albasir warga Desa Randau Jungkal, Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang juga mengatakan bahwa, dibalik suksesnya Acara Kegiatan Napak Tilas tahun 2023 ternyata banyak meninggalkan jejak permasalahan, termasuk salah satunya sisa hutang pesanan pembuatan Kapal adat yang dibuatnya itu yang dipesan oleh KETUM NAPAK TILAS Gusti Kamboja.
Sedangkan yang diketahui oleh Uti Albasir, bahwa banyak beredar desas desus dikalangan masyarakat awam, Acara Kegiatan Napak Tilas akan diadakan lagi ditahun 2024 ini, dan “Uti Albasir juga mengatakan bahwa, tidak menutup kemungkinan hal serupa akan terulang kembali ditahun 2024, namun yang menjadi korban entah masyarakat yang mana lagi, contoh nyatanya saya sendiri adalah korban Napak Tilas tahun 2023 itu, yang mana sisa hutang tersebut tidak sanggup dibayar oleh Ketua Umum Panitia Napak Tilas (Gusti Kamboja), ini lah salah satu contoh perbuatan seorang tokoh masyarakat yang cukup terkenal di Ketapang yang tak memiliki rasa tanggung jawab, “Kata Uti Albasir Kepada Kabar Sulsel Indonesia.Com Kamis (14/03/2024).
Hingga berita ini terbit, Kabar Sulsel Indonesia.Com belum bisa terhubung dengan Ketum Napak Tilas Gusti Kamboja,
Komentar