Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com | Badan permusyawaratan desa merupakan lembaga tertinggi dalam desa sebagai fungsi kontrol jalannya pemerintahan desa sekaligus penyambung aspirasi masyarakat pada tingkat desa, sehingga sebagai BPD perlu menjaga citra dan marwah kelembagaan, namun salah satu anggota BPD desa Lingada diduga tidak beretika, dan selalu mengkonsumsi minum keras jenis (Sopi) sehingga meresahkan masyarakat desa Lingada Kecamatan Wuarlabobar.
Kepada media ini, Minggu 12-05-2024 Kepala sekolah SD Kristen Lingada Kecamatan Wuarlabobar Kabupaten Kepulauan Tanimbar menyesalkan sosok anggota BPD desa Lingada Romelus Matruty yang selalu mengkonsumsi minuman keras sehingga melakukan tindakan anarkis terhadap masyarakat,
” Romelus Matruty, dia adalah anggota BPD Lingada kejadian terjadi akibat anggota BPD ini mabuk lalu tendang kasi jatuh papan sinar lampu dan lempar rumah Dinas,saya tidak tau masalahnya apa karena saat itu saya lagi di Saumlaki untuk pengurusan Sekolah ”
Kepsek mendapat laporan dari sang cucunya bahwa anggota BPD Romelus Matruty dalam keadaan mabuk dan melempar rumah dinas kepala sekolah,
” Saya menerima laporan dari cucu bahwa Romelus mabuk lalu lempar rumah dinas sehinga anak saya (Ape) kemarin jam 03 bertanya kenapa bisa lempar rumah? katong salah apa? Kemudian tanpa menjawab,dia (Romelus-anggota BPD) pukul anak saya (Ape) kasih jatuh karena memang anak saya tidak tau bahwa akang seperti itu, sehingga terjadilah saling mengadu fisik (Berkelahi) dong baku pukul, Bebernya,
Ditambahkan, “BPD ini selalu biking kaco, tugas dia tiap hari mabuk biking kaco sebenarnya tugas dan fungsinya sebagai BPD itu apa? Sehingga kerjanya minum mabuk cari masalah, dan menurut sang BPD bahwa dia itu di SK kan oleh bupati jadi tidak perlu kades buat pembinaan,
Berlanjut Kepsek, Moral yang rusak seperti itu apakah bisa jdi seorang anggota BPD?
Persoalan yg terjadi ini berdasarkan rumah yayasan saya dan kepala desa sepakat dan kepala Desa Lingada akan bantu perbaiki rumah yayasan agar buat Rumah baca untuk siswa
Sementara orang tuanya tinggal sementara di rumah itu sehingga kades perintah mereka kembali tinggal di rumah pribadi agar kosongkan rumah yayasan agar program kepsek bisa terlaksana karena para siswa SD Kristen Lingada sangat ketinggalan sekali dalam menulis dan membaca sangat kurang, sehingga program di buat oleh dewan guru SD Kristen Lingada untuk anak-anak bangsa di negeri Lingada bisa berkembang seperti Sekolah yg lain,tetapi ternyata terhalang oleh seorang anggota BPD Romelus Matruty,
Kepala Sekolah SD Kristen Lingada Kecamatan Wuarlabobar berharap Inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar berkenan menindaklanjuti perbuatan anggota BPD itu karena sudah sangat meresahkan
“Pihak Inspektorat tolong ada perhatian sebab kami tidak akan betah apabila persoalan seperti ini terjadi karena oknum ini tidak pernah menghargai kami sebagai guru”, tutupnya.
Komentar