Langgur, Kabar Sulsel – Indonesia.Com. Dugaan praktik arogansi dan tindakan tidak profesional kembali mencuat di Bandara Karel Satsuitubun Langgur. Seorang petugas Aviation Security (AVSEC) diduga memaksa penumpang membayar biaya tambahan atas barang kabin tanpa memberikan bukti pembayaran resmi dan tanpa menunjukkan identitas petugas. Sikap kasar petugas tersebut dilaporkan berlangsung di Area Counter Lion Air dan memicu keresahan publik.
Menurut penumpang yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, petugas AVSEC bersikap layaknya “preman”, menggunakan nada tinggi serta memperlakukan penumpang dengan cara yang dinilai tidak pantas. Bahkan, biaya yang diminta tidak disertai dasar aturan yang jelas.
“Penumpang disuruh bayar, tapi tidak ada bukti pembayaran, identitas petugas juga tidak diperlihatkan. Sikapnya kasar sekali,” ungkap seorang saksi yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Diduga Terjadi Pembiaran oleh Manajemen Lion Air
Yang lebih memprihatinkan, insiden seperti ini disebut bukan pertama kalinya terjadi. Sejumlah penumpang mengaku bahwa praktik serupa sudah berlangsung lama dan seolah-olah dibiarkan tanpa adanya tindakan perbaikan dari pihak Lion Air di Bandara Karel Satsuitubun.
Keluhan penumpang lainnya menyebutkan bahwa pihak manajemen Lion Air, khususnya General Manager (GM) Lion Air di Bandara Langgur, dinilai cenderung lepas tangan ketika menerima laporan terkait tindakan arogansi petugas AVSEC di area operasional maskapai.
“Ini bukan kejadian baru. Sudah sering terjadi dengan penumpang lain, tapi dibiarkan saja oleh manajemen Lion. Tidak ada tindakan tegas. Seperti pembiaran,” ujar seorang warga yang kerap menggunakan rute penerbangan tersebut.
Dugaan “Permainan” Petugas AVSEC, GM Lion, dan Petugas Counter
Berdasarkan keterangan tambahan dari sejumlah saksi, muncul dugaan adanya “kerja sama tidak sehat” atau permainan antara petugas AVSEC, GM Lion, dan petugas counter check-in. Modusnya, barang penumpang dipermasalahkan saat pemeriksaan dan diarahkan untuk membayar sejumlah uang yang tidak jelas dasar aturannya.
“Barang penumpang dipermasalahkan, lalu disuruh bayar. Yang bayar dilepas begitu saja. Saya melihat sendiri ada yang seperti diatur atau dimainkan,” ujar seorang penumpang yang menyaksikan kejadian di lokasi.
Modus ini dinilai sangat merugikan masyarakat, khususnya calon penumpang yang tidak memahami aturan teknis penerbangan dan akhirnya terpaksa mengikuti permintaan petugas karena takut ketinggalan pesawat.
Desakan Evaluasi Menyeluruh
Masyarakat meminta Otoritas Bandar Udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Karel Satsuitubun, dan manajemen Lion Air pusat agar turun tangan segera melakukan investigasi. Transparansi, standar pelayanan, dan integritas petugas di bandara harus diperbaiki untuk menghentikan praktik dugaan pungutan liar dan arogansi yang merugikan publik.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen Lion Air di Langgur maupun perwakilan AVSEC Bandara Karel Satsuitubun belum memberikan klarifikasi resmi.
Masyarakat berharap kejadian ini tidak lagi dibiarkan berlarut-larut dan ada tindakan nyata agar pelayanan penerbangan di Langgur kembali aman, nyaman, dan berintegritas.
(BR)









Komentar