Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ketegangan yang selama ini membayangi wilayah Pokarina, Kecamatan Kei Kecil, berakhir dengan damai. Pemuda dari Kompleks Area 51 dan Perempatan Haar akhirnya sepakat menandatangani deklarasi perdamaian, Kamis (19/9/2024).
Deklarasi yang digelar di depan SMP Anugrah, Jln. Ohoibun Barat Pokarina, menjadi momen bersejarah yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta perwakilan pemerintah daerah.
Acara yang berlangsung penuh khidmat pada pukul 17.00 WIT ini menjadi titik terang bagi masyarakat Pokarina yang selama ini merindukan suasana harmonis. Tidak hanya menjadi akhir dari konflik antar pemuda, tetapi juga simbol persatuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga perdamaian.
Pesan Damai dari Para Tokoh: “Pangku Perbedaan, Peluk Persatuan”
Karel Rahayaan, S.Sos., Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pemuda yang berani melangkah untuk berdamai.
Ia berharap deklarasi ini dapat menjadi momentum penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Maluku Tenggara.
“Ini adalah momen bersejarah yang membuktikan bahwa dengan ketulusan dan niat baik, segala perbedaan dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Mari kita jadikan Pokarina sebagai contoh bagi daerah lain bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan alasan untuk lebih bersatu,” ujar Rahayaan dengan semangat.
Kapolsek Kei Kecil, AKP Amay Kamaludin, menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang harmonis.
Ia berharap semangat perdamaian ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi kompleks-kompleks lainnya.
“Kami sangat mengapresiasi langkah ini. Pemuda adalah harapan bangsa, dan tindakan mereka hari ini membuktikan bahwa mereka adalah agen perubahan yang siap membangun masa depan Maluku Tenggara yang lebih baik,” kata Kamaludin.
Deklarasi Damai: “Kami Bukan Lawan, Tapi Saudara”
Dengan penuh semangat, perwakilan pemuda dari kedua wilayah menandatangani perjanjian perdamaian, disaksikan oleh tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan masyarakat setempat. Deklarasi ini menandai berakhirnya ketegangan yang sempat terjadi, serta komitmen untuk menjaga keharmonisan di Pokarina.
Agustinus B. Rahakbauw, tokoh masyarakat Area 51, menyampaikan harapan agar perdamaian ini dapat terus dijaga dan ditanamkan dalam setiap hati pemuda Pokarina. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan duduk bersama dan berdiskusi. Kita bukan lawan, tapi saudara. Deklarasi ini adalah bukti bahwa kita bisa menyelesaikan perbedaan dengan kepala dingin,” tegas Agustinus.
Serda Augustinus Katabalubun, Babinsa Pokarina, juga menekankan bahwa keberhasilan deklarasi ini adalah hasil dari kerja sama semua pihak. Ia berharap, suasana damai ini dapat terus dijaga agar Pokarina tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua.
Rangkaian Acara Penuh Makna: Menyatu dalam Doa dan Komitmen
Deklarasi damai ini diawali dengan sambutan dari para tokoh dan perwakilan pemerintah, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian perdamaian oleh perwakilan pemuda dari kedua wilayah. Kemudian, acara dilanjutkan dengan doa adat yang dipimpin oleh Ketua Adat Pokarina, serta doa penutup oleh Majelis Gereja Anugrah.
Prosesi ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol persatuan dan komitmen untuk terus menjaga perdamaian. Ratusan pemuda yang hadir dalam acara ini tampak antusias dan berharap agar suasana damai ini dapat terus terjaga.
Harapan untuk Masa Depan: Pemuda Bangkit, Masyarakat Rukun
Kegiatan deklarasi perdamaian ini tidak hanya menjadi akhir dari konflik di Pokarina, tetapi juga menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat Maluku Tenggara untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Semangat Fangnan Ain Ni Ain atau persatuan dalam kebersamaan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh elemen masyarakat dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul.
Dengan semangat yang sama, para pemuda dari kedua wilayah sepakat untuk menjalin komunikasi yang baik dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan setiap masalah di masa mendatang. Mereka juga berkomitmen untuk ikut serta menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing.
Damai Itu Indah, Bersama Kita Bisa
Momen deklarasi perdamaian ini ditutup dengan harapan bahwa semangat persaudaraan dan kebersamaan yang telah terjalin dapat terus dipertahankan. Pemuda Pokarina menjadi teladan bagi masyarakat Maluku Tenggara bahwa perbedaan bukanlah pemisah, melainkan alasan untuk bersatu dan saling melengkapi.
Semoga kedamaian ini terus tumbuh dan berkembang, membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.
Komentar