Danrem 151/Binaiya Bersama Kesbangpol Maluku Dan Dekan Unpatti Ambon Gelar Program Binkom Cegah Konflik Sosial 

Uncategorized305 views

Ambon.Kabarsulsel.Indonesia.Com. Memasuki Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, didampingi Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Maluku, Daniel E. Indey, S.Sos.,M.Si. dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr Paulus Koritelu, S.Sos,M.Si, memimpin kegiatan Program Binkom Cegah Konflik Sosial, tentang Peran Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial Di Wilayah Maluku, yang bertempat Aula Makorem 151/Binaiya, Selasa (15/10/2024)

Kepada wartawan Danrem 151/Binaiya menyampaikan bahwa, ketika terjadi konflik sosial di Wilayah Maluku, maka kegiatan Ini bertujuan untuk menyadarkan seluruh masyarakat Maluku agar bisa mencintai tanah air tercinta, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 khususnya pada saat menghadapi Pilkada, ini bisa berjalan dengan aman, lancar dan terkendali.

Menurut Danrem, kesiapan Korem untuk Pilkada ini, kita telah dapat petunjuk dan perintah dari Panglima TNI untuk membantu Pemerintah Daerah dan aparat Kepolisian untuk mensukseskan Pilkada ini. Diharapkan tidak terjadi konflik dalam bentuk apapun, Apakah konflik horizontal maupun vertikal.

Dikatakan Danrem, Di Korem dan jajarannya sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 yaitu Bab 2 Pasal 2 bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah Tentara yang profesional, Tentara yang tidak terlibat dalam politik praktis. Tentara Nasional Indonesia adalah alat dan Tentara itu semuanya ikuti atas keputusan politik Negara yaitu bapak Presiden. Tentara adalah netralitas TNI itu dan sudah harga mati.

Danrem berharap Pilkada di wilayah Maluku, dengan adanya pimpinan komunikasi sosial itu kita menyadarkan secara emosinya, sifatnya, opininya, moralitas masyarakat dan polarisasi berpikirnya, konstruksi berpikirnya untuk menghilangkan bentuk konflik dalam apapun, seperti berkelahi dan segala macam itu kita hilangkan dari mindset saudara-saudara kita dengan demikian maka diharapkan Maluku aman, Maluku damai Maluku yang humanis, tandas Danrem.

Permintaan dari Dekan maupun dari Kesbangpol untuk dilaksanakan lagi, kita akan adakan lagi lebih akbar, kita mengeksploitasi culture budaya, pentas budaya untuk di buat semeriah mungkin. kita undang komponen masyarakat,mahasiswa, pelajar berdiskusi bersama, dialog interaktif dari mulut ke mulut, dari hati ke hati Maka Diharapkan semua masyarakat akan sadar, kita bersama-sama membawa Maluku ini menuju Maluku yang Humanis, Dua Raga Satu Jiwa, Ale Rasa Beta Rasa, We love Maluku Forever, ungkap Danrem.

Ditempat yang sama Kepala Badan Kesbangpol Daniel E. Indey menyampaikan bahwa, Pemerintah Daerah Maluku dalam hal ini Kesbangpol tentu sudah melakukan kewajiban-kewajiban untuk suksesnya Pilkada serentak Tahun 2004 ini. kewajiban Pemerintah Daerah misalnya untuk anggaran, kemudian ketersediaan personil dan juga sarana prasarana itu sudah kita lakukan.

Menurut Kesbangpol Daniel, untuk anggaran sendiri, Bawaslu KPU maupun TNI Polri, kita sudah Salurkan 100 persen. Untuk personil di kabupaten/kota itu untuk linmas semuanya juga sudah disiapkan, sementara sarana prasarana dari OPD terkait misalnya Dinas Perhubungan juga sudah siapkan transportasi baik Darat Laut maupun Udara. Jadi secara umum untuk kewajiban Pemda sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Daniel juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat baik yang Sudah beberapa kali memilih dan terutama kepada pemilih pemula, bahkan kepada pemilih yang sudah memenuhi syarat tapi belum terdata daftarkan diri untuk bisa memilih di saat Pilkada nanti pada saat pencoblosan tanggal 27 November 2024, karena dengan partisipasi masyarakat yang meningkat, itu berarti demokrasi kita juga meningkat. Itu salah satu indikator keberhasilan kita yaitu partisipasi masyarakat meningkat sehingga lewat Kesbangpol maupun penyelenggara pemilihan dalam hal ini KPU maupun Bawaslu kita tetap bekerjasama untuk tetap berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilihan atau pada Pilkada serentak tahun 2024, himbaunya.

Dekan Dr Paulus Koritelu juga berharap Pilkada serentak khususnya di konteks Maluku itu bisa berlangsung dengan aman, damai, tapi juga elegan.

Ukuran elegasi itu ukurannya adalah sebuah pesta yang terselenggara akan membawa sukacita bagi semua peserta yang ikut dalam pesta tersebut termasuk juga masyarakat yang ada di dalamnya, sebab modal orang Maluku itu luar biasa, ada laut, darat, hutan, udara bahkan bawah tanah juga ada. Karena itu melalui pesta yang Semarak ini kita berharap akan melahirkan satu pasangan pemimpin, apakah pada konteks Gubernur, Wakil Gubernur maupun Bupati, Walikota dan wakil-wakilnya untuk benar-benar mengakumulasi berbagai kapital yang ada, berbagai modal yang ada Apakah modal agamanya, budayanya, modal sumber-sumber daya ekonomi dan sebagainya sebab, ketika kita kaya sumber daya alam tapi kita salah kelola Saya kira kita akan semakin dekat dengan kemiskinan, tapi jika secara tepat gagasan-gagasan ideal cerdas itu dilakukan dengan goodwill yang tepat maka kemauan politik, kehendak politik yang baik tidak ada alasan sebetulnya untuk kita tidak maju.

karena itu sebenarnya forum ini momen yang hari ini Pak Danrem selenggarakan bagi saya ini sebuah pencetus dari kesadaran bersama bahwa ternyata mengubah sesuatu yang sifatnya teknologi dan kebendaan mudah dilakukan tapi untuk mengubah mindset itu butuh waktu yang panjang. Itulah sebabnya sesering mungkin kita lakukan seperti ini dalam berbagai momentum dan variasi-variasi kegiatan itu akan sangat membantu masyarakat Maluku.

Memang Maluku ini harus diakui berbeda dalam begitu banyak hal termasuk dalam fakta kepulauan , tetapi tadi saya ajak seluruh masyarakat untuk membayangkan seperti contoh waktu orang mau konser musik suara gitar, Saksofon, melodi keyboard dan sebagainya itu berbeda secara radikal tapi lihat tidak ada keindahan seperti itu saat dalam perbedaan itu mereka melakukannya secara bersama-sama itulah filosofi sebetulnya dari Sagu Selempeng di patah Dua, Gandeng jadi Gandong dan sebagainya dan itu spirit asli orang Maluku jangan biarkan itu tenggelam dan usang termakan zaman. seperti itu modal kita dan itu kekuatan kita untuk menjadikan Maluku bermartabat tapi juga maju secara ekonomi, pungkas Dekan Paulus.

(M N)

Komentar