Dandim 1803/Fakfak Tinjau Lahan Kompi Produksi dan Integrated Farming di Bomberay, Dorong Kemandirian Pangan dari Tanah Sendiri

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah Papua Barat terus digencarkan oleh jajaran TNI AD. Komandan Kodim (Dandim) 1803/Fakfak, Letkol Inf Wahlin Rahman, S.Pd., turun langsung meninjau lahan Kompi Produksi dan lahan Integrated Farming di Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, pada Jumat (31/10/2025).

Dalam peninjauan tersebut, Dandim didampingi sejumlah perwira staf dan Babinsa setempat. Mereka meninjau tiga titik utama pengembangan lahan: area penanaman padi, lahan hortikultura, dan kolam budidaya ikan nila.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis TNI dalam mendorong kemandirian pangan sekaligus memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah teritorial.

Letkol Wahlin Rahman menjelaskan bahwa program Kompi Produksi merupakan inovasi TNI untuk menjawab tantangan ketahanan pangan di daerah.

Melalui pendekatan integrated farming atau pertanian terpadu, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada produksi tanaman pangan, tetapi juga menggabungkan unsur peternakan, perikanan, dan pengelolaan lahan berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa lahan ini bukan hanya produktif, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Dengan konsep pertanian terpadu, hasilnya bisa lebih efisien, saling mendukung, dan berkelanjutan,” ujar Dandim.

Selain menjadi bagian dari strategi pertahanan wilayah, program ini juga dirancang untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal.

Masyarakat sekitar dilibatkan langsung dalam proses pengolahan lahan, mulai dari persiapan, penanaman, hingga panen. Pendekatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara mandiri.

Dalam kesempatan itu, Dandim juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor. Ia berharap pemerintah daerah, kelompok tani, dan masyarakat dapat terus bekerja sama dengan Kodim Fakfak agar program ini berjalan optimal.

“Kemandirian pangan tidak bisa berdiri sendiri. Ini kerja besar yang membutuhkan gotong royong semua pihak,” tegasnya.

Suasana peninjauan berlangsung penuh semangat. Para Babinsa tampak berdialog dengan petani setempat, berbagi pengalaman seputar pengolahan lahan dan perawatan tanaman.

Di area kolam ikan, Dandim juga meninjau bibit ikan nila yang mulai berkembang — tanda awal keberhasilan sistem pertanian terpadu yang mulai berjalan.

Program Kompi Produksi dan Integrated Farming ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi rakyat. Dari tanah Onim Jaya yang subur, semangat kemandirian dan kebersamaan tumbuh bersama — sejalan dengan tekad TNI AD membangun negeri dari pelosok Papua Barat.

Komentar