Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Perdamaian yang telah lama dinantikan antara pemuda Ohoijang dan Watdek akhirnya terwujud dalam sebuah momen bersejarah. Upacara perdamaian resmi ini dipimpin langsung oleh Bupati Malra, Drs. Jasmono, M.Si, dan Kapolres Malra, AKBP Frans Duma, SIK. Acara ini juga dihadiri oleh Camat Kei Kecil, Kepala Desa Langgur, tokoh agama, tokoh pemuda, serta ratusan warga dari kedua belah pihak dan anggota TNI Polri. Proses perdamaian yang diadakan di kediaman keluarga Noke Somnaikubun di perbatasan Ohoijang Watdek ini berjalan dengan penuh khidmat dan haru.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Malra Drs. Jasmono, M.Si, menyampaikan rasa harunya di hadapan warga dan keluarga kedua belah pihak yang bertikai.
“Proses penyelesaian masalah ini adalah sebuah pembelajaran berharga bagi kita semua. Ini adalah wujud nyata dari semangat yang diwariskan oleh leluhur kita, semangat fangnanan, semangat ain ni ain,” ujarnya dengan suara bergetar.
Jasmono menekankan pentingnya menghormati para leluhur dengan menyelesaikan masalah melalui cara-cara damai dan penuh rasa hormat.
“Jika kita menghormati leluhur kita, maka cara-cara seperti inilah yang harus dilakukan. Tidak pernah ada dalam sejarah dunia dan bangsa ini, jika ada masalah diselesaikan dengan cara-cara seperti ini. Tentunya, proses penyelesaian seperti ini merupakan bentuk kemenangan bagi kita semua,” kata Jasmono.
Selain itu, Jasmono juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di Maluku Tenggara. Menurutnya, hal tersebut merupakan wujud nyata dari rasa cinta dan bangga terhadap tanah Evav (Kei).
“Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menjaganya, kita menunjukkan cinta dan bangga kita terhadap tanah ini,” tambahnya.
Acara perdamaian ini bukan hanya sekedar seremonial, melainkan simbol dari kebersamaan dan persatuan yang kembali terjalin di antara pemuda Ohoijang dan Watdek. Kehadiran berbagai kalangan masyarakat dalam acara ini menunjukkan dukungan penuh terhadap proses perdamaian yang dilakukan.
Dengan terlaksananya perdamaian ini, diharapkan hubungan antara kedua pihak yang sebelumnya sempat bersitegang akan kembali harmonis, membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh warga Maluku Tenggara. Semangat fangnanan dan ain ni ain yang diusung oleh leluhur akan terus menjadi pedoman dalam menjaga kerukunan dan persatuan di tanah Evav.
Komentar