Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Diduga sangat Padat dan Syarat akan banyaknya mengerjakan paket-paket pekerjaan yang lain, sehingga proyek Peningkatan Jalan Gg.Bayur Rt. 32 Desa Kalinilam Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat terkesan ditelantarkan oleh Pelaksana Kerjanya seperti sebuah proyek tak bertuan tetlihat jelas saat berada dilokasi kegiatan tersebut pada hari Sabtu tanggal 27/07/2024 Jam 10:22 bahwa, Tak ada satu orangpun yang berada dilokasi pekerjaannya Baik para Pekerja, Kontraktor dan PPK maupun Pengawas Pelaksana Tehknis Kerja (PPTK) dari Dinas PerkimLH, Padahal mengenai material Pasir, Batu dan tumpukan Semen ada terbungkus rapi disana dan termasuklah alat utama sebagai penunjang kerja jenis Molen Stanbay bercokol dilokasi Gg. Bayur RT. 32.
Proyek ini Milik Dinas PerkimLH, berlokasi di Kecamatan Delta Pawan yang dikerjakan Oleh CV, Bungsu Putra Perkasa sebagai Penyedia Jasanya dan dilaksanakan sesuai berdasarkan Surat Perintah Kerja dengan Nomor : P/1006/PA-APBD/PERKIMLH – B.602/VII/2024 tanggal 09 Juli 2024 dengan Judul Pekerjaan Peningkatan Jalan Gg. Bayur Rt.32 Desa Kalinilam Kec. Delta Pawan, Anggaran yang dipergunakan menggunakan Sumber Dana APBD Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2024.
“Bukan permasalahan Tehnis Kerjanya yang menjadi persoalannya akan tetapi sistem pengaturan waktu pelaksanaannya yang menjadi sorotan dan pertanyaan yang mengundang perhatian warga setempat, akan tetapi mengenai waktu pengerjaan yang dilakukan oleh CV BUNGSU PUTRA PERKASA ini yang dirisaukan oleh Warga (Sumber),
Melalui Pesan Suara Sumber yang tak ingin disebutkan namanya ini mengatakan Kepada KabarSulSel Indonesia.com hari Kamis tanggal 25/07/2024 Jam 18:58. Lalu Sumber mengatakan bahwa, “Seperti tidak ada waktu disiang hari saja Pengerjaan Jalan Rabat Beton di RT 32 ini sehingga CV. Bungsu Putra Perkasa beserta anak buahnya melaksanakan tugasnya pada malam hari, padahal waktu bekerja disiang hari lebih leluasa dan bebas beraktivitas serta pihak pengawas dari Dinas PerkimLH dapat mengontrol Proyek Pekerjaan tersebut dengan baik, Kenapa Kok pekerjaan itu dilaksanakan pada waktu malam hari sampai tengah malam tentu hal ini sangat aneh sekali, jika mereka bekerja lakukan aktivitasnya dari pagi hingga sore terus dilanjutkan lembur pada malam hari itu adalah hal yang wajar, ini mereka hanya bekerja pada waktu malam saja yang menjadi pertanyaan siangnya mereka kemana,”? Ujar Sumber yang tak ingin disebut nama kepada KabarSulSel Indonesia com Lewat Pesan Suara Kamis (25/07).
“Sedangkan terkait aktivitas yang dilakukan oleh CV. Bungsu Putra Perkasa ini sudah sangat mengganggu waktu istirahat kami diwaktu malam hingga pertengahan malam hari (Dini hari), bunyi (suara) mesin Moulen itu sangat nyaring sekali sehingga membuat bising telinga mendengarnya, kalau banyak pekerjaan lain lebih baik selesaikan dululah proyek ditempat lain tersebut, setelah itu barulah mengerjakan yang di RT.32 sini biar bisa kerja siang hari,” Jelas Sumber kepada KabarSulSel Indonesia.com Lewat Pesan Suara Kamis (25/07).
Mendapat Informasi dari Sumber ini, lalu KabarSulSel Indonesia.com lakukan Investigasi kelokasi yang dimaksud Pada hari Sabtu tanggal 27/07/2024 dan saat berada dilokosi proyek pekerjaan Rabat Beton di Gg. Bayur yang dikatakan Sumber, Slamet Yudistira dan Media KSI.Com bbahwa benar ada menemukan sebuah Paket Proyek Pekerjaan Milik Dinas PerkimLH yang dilaksanakan oleh CV. BUNGSU PUTRA PERKASA, namun setelah melakukan penelusuran ada beberapa titik pekerjaan yang diduga merah kebanyakan pasir ditambah lagi kami menduga bahwa pemborong tidak menggunakan pasir alas, kemudian menemukan (melihat) Papan Plang Proyek dipasang dipenghujung jalan yang seakan sengaja dipasang menghadap ke tempat yang tak mungkin dapat terlihat oleh Publik (warga), LSM maupun pihak media (wrt) ini menunjukan bahwa Pihak Kontraktor takut diketahui Identitasnya, dan kurangnya Pengawasan dari Pihak Dnas PERKIMLH.
Untuk itu Slamet Yudistira meminta kepada Dinas PerkimLH Ketapang agar bisa mengkroscek Paket Pekerjaan yang dimaksud, yang dikatakan Sumber setempat yang sangat mengganggu ketenangan istirahat dan waktu pelaksanaannya dilaksanakan pada malam hari, sehingga membuat bising telinga warga yang mendengar bunyi mesin Moulen tersebut, “Ucap Slamet Yudistira pas bersamaan dengan KabarSulSel Indonesia.com dilokasi Rabat Beton Sabtu (25/07).
Hingga berita ini diterbitkan terkait Permasalahan tersebut, Baik Dinas PerkimLH maupun Kontraktor CV.Bungsu Putra Perkasa belum dapat terhubungi.
Komentar