Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Langit Fakfak sore itu tampak cerah. Di balik teduhnya Gedung Winder Tuare, langkah Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP, yang hadir untuk sebuah momen bersejarah: pengukuhan Pengurus Panitia Hari-Hari Besar Kristiani (PHBK) dan Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Fakfak) periode 2025–2030.
Dua lembaga ini bukan sekadar organisasi keagamaan. Di mata pemerintah daerah, keduanya adalah pilar harmoni dan simbol persaudaraan lintas iman di Bumi Pala Mbaham Matta, daerah yang dikenal dengan semboyan Satu Tungku Tiga Batu—penanda keseimbangan antara Islam, Kristen Protestan, dan Katolik.
Dalam kepengurusan baru, Charles Kambu dipercaya menahkodai PHBK Fakfak, sementara Pdt. Rudi Falirat memimpin LPPD Pesparawi. Seremoni pelantikan berlangsung khidmat di hadapan Wakil Bupati Fakfak, jajaran Forkopimda, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pelantikan yang Bukan Sekadar Seremoni
Dalam sambutannya, Bupati Samaun Dahlan menegaskan bahwa pelantikan ini bukan hanya ritual administratif, tetapi awal dari panggilan pelayanan yang penuh makna.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah awal dari tugas mulia yang menuntut komitmen, kerja keras, dan semangat pelayanan. Tantangan ke depan tidak ringan, tapi dengan kebersamaan dan sinergi, saya yakin kita mampu melewatinya,” ujar Samaun dengan nada tegas namun lembut.
Bupati juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada pengurus periode sebelumnya atas dedikasi mereka dalam memajukan kehidupan rohani dan seni musik gerejawi di Fakfak.
Fakfak Siap Harumkan Nama Papua Barat di Pesparawi Nasional 2026
Fakfak, menurut Bupati, tengah menatap dua momentum penting. Pertama, Pesparawi Nasional di Manokwari tahun 2026, di mana Fakfak akan mewakili Provinsi Papua Barat dalam salah satu kategori lomba. Kedua, Pesparawi Tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya tahun 2027, yang akan digelar di Fakfak sebagai tuan rumah.
“Tahun 2026 Fakfak harus tampil maksimal di Manokwari. Target kita jelas: juara. Dan di tahun 2027, ketika Fakfak menjadi tuan rumah Pesparawi provinsi, kita bukan hanya penyelenggara, tapi juga peserta yang harus merebut juara umum,” tegas Samaun disambut tepuk tangan meriah.
Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab pelaksanaan kegiatan besar itu berada di tangan pemerintah daerah, sementara LPPD Pesparawi Fakfak fokus menyiapkan tim terbaik untuk membawa nama baik Fakfak dan Papua Barat.
PHBK, Wajah Kerukunan dan Mitra Pemerintah
Bupati Samaun memandang PHBK Fakfak sebagai mitra strategis pemerintah dalam memelihara kerukunan, membangun iman, dan memperkuat semangat kebersamaan antarumat beragama.
“Kami butuh pengurus yang mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik bersama pemerintah daerah—baik dengan bupati, wakil bupati, maupun sekda—agar perayaan hari-hari besar Kristen berjalan penuh kebersamaan dan mencerminkan semangat Fakfak Membara,” ujar Samaun.
Ia pun meminta agar pengurus baru segera menyusun program kerja, termasuk menyambut Perayaan Natal 2025, dengan menciptakan suasana religius dan harmonis di wilayah Fakfak.
Dalam kesempatan itu, Samaun juga mengajak UMKM lokal turut dilibatkan dalam kegiatan Natal di kawasan reklamasi agar semangat sukacita Natal juga menggerakkan perekonomian rakyat.
Dari Musik Gerejawi Menuju Harmoni Sosial
Pengukuhan PHBK dan LPPD Pesparawi bukan sekadar tentang susunan nama dan struktur organisasi. Ia merefleksikan roh kebersamaan yang hidup di jantung Fakfak, di mana nada-nada paduan suara gerejawi bukan hanya seruan iman, tetapi juga simbol harmoni sosial.
Dalam suasana penuh sukacita itu, Bupati menutup sambutannya dengan pesan spiritual yang sederhana namun menggugah:
“Selamat bertugas kepada seluruh pengurus. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan hikmat-Nya dalam setiap langkah pelayanan kita. Bersama, mari kita wujudkan Fakfak sebagai rumah harmoni bagi semua umat.”
Komentar