Bupati Kabupaten Kubu Raya Ajak Masyarakat Kelolah Sampah Menjadi Hasil Pendapatan

Uncategorized123 views

KSI Kalbar, Bupati Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kali Mantan Barat menyapaikan pengelolaan samapah yang bisa bermafaat untuk masyarakat,dan bisa menjadikan sumber perekonomian terutama masyarakat Desa Parit Baru, khusunya yang berada di Kecamatan Sungai Raya, juga dapat menjadi Percontohan bagi desa-desa lainnya yang berada diwilayah Kabupaten Kubu Raya dalam hal pengelolaan sampah.
Hal disampaikan Bupati Muda Mahendrawan pada saat diresmikannya Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R KSM yang berada di Desa Parit Baru Kabupaten Kubu Raya Muda pada Selasa (3/11/20).
TPS 3R KSM Menanjak dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat yang kemudian pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah kabupaten.
Pada tahun 2021 pengelolaan baru akan dilakukan oleh pihak desa, pengelolaan sampah melalui pendekatan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan masyarakat adalah pengelolaan sampah secara terpadu, “ yaitu melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya 3R sendiri merupakan kegiatan mengurangi (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan mendaur ulang sampah (Recycle).
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan TPS 3R akan mewujudkan pengelolaan sampah yang punya nilai tambah, terukur, dan berdampak, Ia menyebut masalah sampah telah menjadi problem tersendiri di Kubu Raya, hal itu mengingat besarnya jumlah penduduk Kubu Raya.
Tiga kecamatan penghasil sampah terbanyak di Kubu Raya yakni Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, dan Sungai Ambawang, oleh karena itu, dirinya berharap keberadaan TPS KSM Menanjak di Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya di Kubu Raya dalam hal pengelolaan sampah.“Kita melihat bahwa 3R adalah sebuah proses untuk menjadikan kebiasaan dan edukasi perubahan perilaku masyarakat, jadi Kementerian menghadirkan ini langsung mendarat ke sasaran di Desa dalam rangka menciptakan model dan pola, dalam prinsip utama adalah model yang kita kembangkan ini sekaligus dijadikan langkah untuk kita menciptakan kreativitas bagi masyarakat di sini,” tuturnya.
Kita muda mengajak masyarakat dan pengelola TPS untuk bersinergi dalam mengelola sampah, sehingga TPS KSM Menanjak dapat menjadi model TPS 3R yang berintegritas, saya meminta pengelola TPS KSM Menanjak untuk mempelajari model-model TPS inovatif di berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Bupati Kabupaten Kubu Raya menegaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komit mendukung eksistensi TPS KSM Menanjak dan kita harus menjaga supaya model ini berjalan disesuaikan dengan kearifan lokal dan akan dikembangkan di desa lainnya, kita butuh yang seperti ini minimal di beberapa titik di Sungai Raya.
“Ini menjadi sesuatu yang membanggakan dan diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lainnya,”dalam sebutnya.
Kepala Desa Parit Baru “Musa Abdul Hamid” berharap keberadaan TPS 3R KSM Menanjak dapat menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kecamatan Sungai Raya khususnya Desa Parit Baru, Mengingat Parit Baru merupakan salah satu desa penghasil sampah terbesar di Sungai Raya. “Saya berharap pembangunan ini bukan hanya membuat bangunan tempat mengelola sampah yang megah.”ungakapannya.
Namun setidaknya ini mampu mengatasi permasalahan tentang sampah di desa, khususnya di Desa Parit Baru ini salah satu penghasil sampah terbesar di Kubu Raya, Jadi selayaknya TPS berdiri di desa ini,” tuturnya.
Musa (Sapaannya) mengatakan mulai 2021 mendatang pengelolaan TPS akan dilakukan oleh Desa ia menegaskan pihaknya akan komit mengoperasikan TPS sebagaimana mestinya, bahkan akan mengalokasikan sebagian dari dana desa untuk menunjang kinerja TPS. “Saya yakinkan kami tidak akan menyia-nyiakan bangunan semewah ini, kami akan tetap bekerja keras agar proses pengolahan sampah ini tetap berjalan walaupun tidak lagi dibina oleh kabupaten dan juga kami akan usaha dengan mengalokasikan lewat dana desa untuk keberlanjutan dari TPS ini,” terangnya.
Lebih jauh dirinya menjelaskan TPS tidak saja menjadi tempat pengolaan sampah, namun juga akan menjadi pusat kegiatan kreatif masyarakat di mana dengan dukungan anggaran desa, warga akan dibina untuk mampu mengolah bahan-bahan bekas menjadi bernilai ekonomis, termasuk berkegiatan cocok tanam dan beternak dengan memanfaatkan sisa lahan yang ada. “Jadi bukan hanya untuk sampah tapi banyak juga kegiatan masyarakat desa yang dipusatkan di sini.
Namun kita juga berharap dukungan dari pemerintah kabupaten hal ini demi berkepentingan terhadap kemajuan dari TPS ini supaya di Dana Desa nantinya di optimalisasi peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnta dan di sini akan menjadi pusatnya,” jelasnya. _agt*

Komentar