Bupati Fakfak Serukan Revolusi Pendidikan: Target 2026 Tak Ada Lagi Sekolah Tanpa Guru dan Rumah Dinas

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Bupati Fakfak Samaun Dahlan memanfaatkan momentum peluncuran program Pendidikan Gratis pada Jumat, 16 Mei 2025, untuk mengumumkan agenda reformasi besar di sektor pendidikan.

Ia menargetkan pada tahun 2026, seluruh persoalan mendasar dalam dunia pendidikan di Fakfak—mulai dari kekurangan guru, meja, kursi, hingga rumah dinas—harus terselesaikan.

Dalam sambutannya di SMA Negeri 1 Fakfak, Samaun menegaskan bahwa reformasi pendidikan menjadi prioritas utama pemerintahannya bersama Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik.

“Saya tidak ingin lagi dengar keluhan guru tidak bisa mengajar karena tidak ada rumah dinas, atau siswa kesulitan belajar karena tak ada meja dan kursi,” katanya.

Sebagai langkah awal, Pemkab Fakfak akan menggelar Rapat Kerja Pendidikan (Rakerdik) lintas jenjang saat libur sekolah mendatang. Raker ini akan melibatkan guru dan kepala sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, termasuk politeknik.

“Di situ kita duduk bersama, sepakati langkah konkret. Tidak ada lagi guru tak terisi di kampung-kampung. Rumah guru akan diprioritaskan di distrik dan kampung,” ujar Bupati.

Lebih jauh, Samaun juga mengumumkan kerja sama baru dengan tokoh pendidikan nasional Prof. Yohanes Surya, yang akan hadir dalam Rakerdik nanti.

Menurutnya, Prof. Surya telah terbukti mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Papua yang sebelumnya dianggap tertinggal.

“Beliau sudah buktikan bahwa anak-anak Papua bisa bersaing. Kita akan kerja sama dengan Prof. Surya agar anak-anak Fakfak punya masa depan lebih baik,” tegasnya.

Bupati mengakhiri sambutannya dengan pesan moral kepada para guru: agar mendidik kembali anak-anak Fakfak menjadi pribadi yang santun, sebagaimana nilai-nilai lokal yang mulai pudar di era digital.

“Mari kita bangkitkan kembali adab dan kesantunan anak-anak kita. Karena pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga akhlak,” ujarnya.

Komentar