Tual, Kabarsulsel-Indonesia.com | 6 Agustus 2025 — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Yohanis Bosko Rahawarin, SH, menegaskan pentingnya membangun sinergi yang harmonis antara lembaga legislatif dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual dalam menghadapi tantangan pelayanan publik, terutama yang berkaitan dengan lalu lintas orang asing ke wilayah tersebut.
Pernyataan itu disampaikannya usai melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi Tual bersama Komisi I dan II DPRD Malra, yang disambut langsung oleh Kepala Kantor, M. Yusuf, beserta jajaran.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rapat gabungan komisi DPRD yang sebelumnya digelar sebagai respons atas beberapa isu pelayanan lintas lembaga.
“Ini bukan sekadar kunjungan biasa, tapi bagian dari komitmen bersama untuk saling membuka ruang, memperkuat koordinasi, dan menyelaraskan tugas dalam bingkai kemitraan,” kata Bosko kepada wartawan usai pertemuan. “Imigrasi telah menunjukkan itikad baik, dan kami di DPRD juga membuka pintu komunikasi selebar-lebarnya.”
Bosko menilai bahwa peningkatan arus wisatawan dan kunjungan asing ke Maluku Tenggara adalah peluang emas yang harus direspons secara profesional.
“Ketika orang asing masuk ke wilayah kita, mereka harus merasa aman, nyaman, dan disambut dengan keramahan khas kita. Ini soal citra daerah, soal bagaimana kita menjual Maluku Tenggara ke mata dunia,” ujarnya.
Dalam forum dialog yang berlangsung akrab tersebut, anggota DPRD juga menyampaikan sejumlah masukan konstruktif terkait penguatan sistem pelayanan, termasuk penekanan pada pentingnya memperkuat sinergi lintas sektor — antara Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, hingga Dinas Pariwisata — guna mempersiapkan Malra sebagai destinasi unggulan.
“Sudah lebih dari 17 tahun momentum ‘Sail to Indonesia’ berlangsung, dan kita harus akui belum sepenuhnya berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini menjadi catatan penting bagi kita semua: pemerintah daerah harus lebih siap, lebih profesional dalam menyambut era kunjungan wisata berbasis laut dan budaya,” tegas Bosko.
Ia pun menekankan bahwa segala kekurangan di masa lalu harus dijadikan pelajaran.
“Miskomunikasi yang sempat terjadi bukan akhir segalanya. Justru ini jadi peluang membangun relasi kerja yang lebih sehat. DPRD bukan hanya pengawas, tapi juga mitra yang membangun. Dan Imigrasi telah menunjukkan kesiapan untuk bergerak bersama.”
Pertemuan itu diakhiri dengan semangat saling mendukung, dengan harapan ke depan pelayanan publik di Maluku Tenggara akan semakin prima, dan kunjungan wisata maupun aktivitas orang asing ke wilayah ini mampu memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Intinya, semua ini demi Maluku Tenggara. Demi masyarakat, demi masa depan yang lebih terbuka dan sejahtera,” tutup Bosko Rahawarin.









Komentar