Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com; Pj Walikota Ambon Bodewin Wattimena kepada awak media di kantor DPRD kota Ambon, Senin 18/09/2023 menjelaskan
Soal pencapaian target belum bisa dikatakan hari ini.
Menurutnya, kita melakukan APBD perubahan untuk merasionalisasi asumsi dan capaian-capaian yang ingin kita capai. Namun Ternyata evaluasinya bahwa, dari iuran atau retribusi sampah rumah tangga kita belum bisa capai target. Meskipun kita kurangi targetnya capai atau tidak capai target akan dihitung di akhir tahun anggaran bukan di pertengahan seperti ini.
karena itu perubahan asumsi bahwa, kita tidak bisa capai maka sebaiknya turunkan target itu. Untuk hal lain yang sudah bisa melewati, naikan target tersebut. itulah perubahan APBD dibuat untuk itu, jelasnya.
Lebih dijelaskan Bodewin, nanti di akhir tahun setelah dirasionalisasi target, kita akan mencapai target tidak di akhir tahun. itu makna dari perubahan APBD, dia seperti itu. Sama dengan belanja, belum bisa dikatakan bahwa hari ini target belanja tidak tercapai harus menunggu sampai akhir tahun anggaran, karena itu perubahan. Misalkan Tinggal tiga bulan apakah proyek ini bisa jalan, kalau tidak bisa dihentikan supaya jangan kita tidak mencapai target di akhir. itulah perubahan APBD untuk merasionalisasi asumsi-asumsi yang kita buat di APBD murni.
Kalau pendapatan daerah sebut Bodewin, kita pasti capai melewati target, tapi evaluasi yang dilakukan baik oleh pemerintah kota maupun DPRD pada masing-masing OPD pengumpul. karena itu seperti yang saya katakan tadi kalau memang lebih maka retribusi sampah rumah tangga belum bisa ditagih, untuk apa dipaksakan, mendingan dihilangkan target yang tinggi itu, dirasionalisasi yang lainnya juga ada peningkatan.
Dirinya mencontohkan, seperti di PTSP lewat target. Jadi biasanya di Dispenda lewat target karena ada kenaikan sona kenaikan NJOP. yang dibuat rasionalisasi seperti ini. Sudah cukup lama, retribusi sampah tidak mencapai target, bukan baru tahun ini. Karena selama ini tidak ada target nol, Sekarang kita coba untuk membuat harga yang berasumsi bahwa harus bisa didapat, karena perwali sudah di keluarkan. Tapi kita tidak bisa bekerjasama dengan pihak PLN, belum bisa kerjasama dengan yang lain sementara untuk menagih iuran sampai tidak semudah yang kita bayangkan.
karena itu ini menjadi bahan evaluasi kita untuk mencari cara yang tepat untuk menarik iuran sampah dari masyarakat, bisa saja mungkin kita gunakan RT/ RW untuk menagih, bisa juga menggunakan pihak ketiga. Tapi yang saya inginkan adalah kita bekerja sama dengan kelompok sosial masyarakat untuk membantu pemerintah kota dalam menagih iuran sampah supaya ada kontribusi juga buat mereka untuk bisa membantu misalnya angkatan muda, remaja masjid, itu yang saya mau dari awal. Dan ini akan segera dilakukan, ungkap Bodewin.
Terkait adanya biaya tak terduga sekitar 5 Miliar yang digunakan, itu juga asumsi, biasanya dikota Ambon ada bencana besar banjir. Namun ternyata setelah melewati, tapi mudah-mudahan tidak terjadi musim penghujan yang panjang, tinggal 3 bulan lagi, maka itu kita kurangi untuk apa kita tinggalkan banyak-banyak di situ Padahal kita butuh untuk hal lain. Jadi itulah rasionalisasi target-target dan asumsi kita kalau tidak bisa lagi sampai tiga bulan ke depan diprediksi tidak butuh sebesar itu, maka lebih baik dilepaskan untuk kegiatan yang lain yang produktif untuk membantu masyarakat, tandasnya
Pastinya, tidak ada yang pasti dalam perencanaan APBD, karena semua ini asumsi, perkiraan, kira-kira bisa atau tidak, Kalau tidak bisa diturunkan. Kalau bisa berarti ditambah. Kalau tidak ada penambahan atau koreksi terhadap asumsi, maka tidak akan pernah ada perubahan APBD kalau Semua normal saja. Tidak ada pergeseran antar belanja, pergeseran antar OPD, maka tidak perlu ada APBD perubahan.Tapi karena terjadi pergeseran-pergeseran itu, misalnya kalau masih ada 10 Miliar, setelah kita kurangi 20 PTT namun ternyata sampai sudah masuk bulan kesembilan ini hanya dipakai 3 miliar yang 5 miliar masih bisa kita pakai untuk yang lain, masih ada 10 untuk cadangan. PTT yang sekarang ini dipakai oleh pemerintah kota fokusnya satu untuk menekan inflasi, dan kedua bencana dan mungkin ada yang lain namun itu punya Dinas sosial untuk kegiatan-kegiatan lain, sidak yang lain aman pungkas Bodewin.
Komentar