Tutukei, Kec. Leti, MBD, Kabarsulsel-Indonesia.com | Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku menyelenggarakan kegiatan penguatan koordinasi pendampingan ibu hamil, ibu pascasalin, bidan, serta peningkatan kapasitas kader Bina Keluarga Balita (BKB) di Kampung KB, Desa Tutukei, Kecamatan Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), pada Jumat (18/10/2024). Kegiatan ini juga bertujuan mempercepat penurunan angka stunting melalui pemberdayaan kelompok masyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Maluku, Dr. Mauliwaty Bolo, M.Si, yang ditandai dengan pemukulan tifa di Balai Desa Tutukei.
Dalam sambutannya, Dr. Mauliwaty menegaskan pentingnya upaya pencegahan dan penurunan angka stunting yang menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini.
“Stunting memberikan dampak negatif jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi stunting secara nasional hanya turun tipis dari 21,6% menjadi 21,5%.
Namun, di Maluku, angka stunting justru naik dari 26,1% menjadi 28,4%. Kabupaten Maluku Barat Daya mencatat peningkatan signifikan dari 25,7% menjadi 29,9%.
Dalam upaya penurunan angka stunting, BKKBN, termasuk perwakilan di Maluku, melaksanakan berbagai program intervensi, terutama melalui pendampingan keluarga oleh bidan, kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), dan pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas (KB).
Pendampingan ini juga mencakup penyuluhan kontrasepsi yang diharapkan mampu menekan angka stunting.
Pendampingan ibu hamil dan ibu pascasalin akan dilanjutkan dengan edukasi kepada keluarga yang memiliki anak usia 0-6 tahun, terutama terkait pengasuhan dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Masa 1.000 hari pertama kehidupan, dari masa konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan mereka di masa depan,” tambah Mauliwaty.
Rombongan BKKBN Maluku yang berjumlah enam orang, termasuk pegawai OPD teknis dari Pemda MBD, juga memberikan materi terkait program Keluarga Berencana (KB) di balai desa. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) diharapkan mampu memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang terdiri dari bidan, tim penggerak PKK, dan kader KB, menjadi mitra penting dalam mendampingi ibu hamil, ibu pascasalin, serta keluarga baduta untuk mengatur jarak kelahiran melalui pelayanan kontrasepsi.
Data pendataan keluarga tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi KB modern di Maluku masih di bawah rata-rata nasional, yaitu sebesar 39,2%, sementara kebutuhan kontrasepsi yang tidak terpenuhi (unmet need) di Maluku mencapai 24,0%.
Kaper BKKBN Maluku memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan program Bangga Kencana dan upaya penurunan angka stunting di daerah ini.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris BKKBN Maluku beserta staf, Kepala Desa Tutukei Semy Perra, Kepala Dinas Kesehatan Marthen Rahakbaw, Kepala Dinas PMD Rony Noach, Camat Leti, Ketua IBI, serta Bhabinkamtibmas.
Komentar