Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Meningkatkan Perekonomian di Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur, maka dijadwalkan akan dilakukan Misi Dagang antar kedua wilayah pada Rabu (23/4/2025).
Mewakili pihak Pemerintah Provinsi Maluku Kasrul Selang Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Maluku, saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin (21/4/2025), menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan akan tiba di Bandara Pattimura, Kota Ambon Provinsi Maluku, pada Selasa (22/4/2025) pagi, dan akan dijemput langsung oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.
Lebih lanjut Kasrul menjelaskan bahwa kunjungannya untuk pelaksanaan Misi Dagang, Gubernur Jatim akan datang bersama dengan pengusaha dari berbagai sektor, untuk melakukan perdagangan antar Provinsi Maluku dan Jawa Timur.
“Sementara Provinsi Maluku fokus kepada perdagangan dari Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon dan sekitarnya, pelaksanaan kegiatan ini dijadwalkan setelah melalui rapat persiapan seminggu terakhir, dengan OPD terkait baik di sektor pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perikanan, perkebunan, peternakan, serta perindustrian dan perdagangan,” jelasnya.
Kasrul menambahkan bahwa pada hari pertama kunjungan di Provinsi Maluku, Khofifah Indar Parawansa, diagendakan akan bersilaturahmi dengan Keluarga Paguyuban Jawa Timur yang ada di Ambon dan sekitarnya, dan pada hari kedua baru dilaksanakan Misi Dagang yang berpusat di The Natsepa Resort & Conference Center, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
“Untuk acara di The Natsepa Resort & Conference Center, akan dilakukan penandatanganan berbagai macam Perjanjian Kerjasama Perdagangan antara kedua belah pihak, kami menargetkan itu ada kurang lebih 46 jenis transaksi perdagangan, jadi sebagian besar tentunya melakukan perdagangan berupa pembelian bahan pokok, sebagaimana diketahui Provinsi Maluku banyak membeli bahan pokok seperti ayam, telur, bawang putih, bawang merah, gula, dan sebagainya, sementara dari Provinsi Jawa Timur akan membeli dari kita hasil bumi, yakni perkebunan, pertanian, kehutanan, dan perikanan,” tambah Asisten II Sekda Maluku.
Pemerintah Provinsi Maluku berharap transaksi kedua daerah ini bisa tembus diatas Rp.500 miliar, dan mudah-mudahan terjadi keseimbangan antara jual dan beli, di mana perhitungan transaksinya masih sementara dilakukan.
“Selain kerjasama perdagangan yang disaksikan oleh Gubernur kedua daerah, juga dilakukan perjanjian kerjasama masing-masing Organisasi Perangkat Daerah, selain pertemuan Business to Busines yang dilakukan, kita juga menampilkan UMKM kurang lebih ada 120 pengusaha, diantara itu ada 46 pedagang yang akan bertransaksi, dan sisanya sekitar 80an UMKM produknya akan dietalasekan, siapa tau ada muncul transaksi pada hari pelaksanaanya,” tutur Kasrul.
Pada tanggal 23 April 2025 ini, Pihak Pemerintah Provinsi Maluku mengharapkan teman-teman dari asosiai pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia serta yang lainnya untuk bisa mengambil peran.
“Kalau ada dari masyarakat yang ingin mendapatkan informasi atau ingin mendapatkan calon off taker, bisa menghubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, misalnya pengusaha kelapa yang bisa membangun jaringan usaha dengan pengusaha dari Jawa Timur, teman-teman Pimpinan OPD, kami mengharapkan pengusaha-pengusaha yang selama ini dibina dan difasilitasi saatnya menampilkan mereka ke tingkat nasional,” tegasnya.
Ia juga berterimakasih kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang selama ini memberikan karpet merah untuk pengusaha kita, di mana nantinya pada saat transaksi, akan turut memberikan kecepatan pelayanan dalam berusaha.
“Misalnya UMKM yang belum ada Nomor Induk Berusaha (NIB), nanti akan digelar mobil pelayanan NIB di The Natsepa Resort & Conference Center,” ujarnya.
Sebelum menutup wawancaranya Kasrul menyampaikan bahwa untuk angka pasti transaksinya dari kedua daerah yakni Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur, akan dirilis pada 23 April 2025 dan akan disampaikan langsung oleh kedua Gubernur.
(M.N)
Komentar